KORANJURI.COM – Munaslub Partai Golkar dipastikan akan berlangsung tanggal 15 Mei hingga 17 Mei mendatang di Bali, maju seminggu dari jadwal sebelumnya. Ada 8 nama kader Golkar yang ikut bersaing dalam pencalonan ketua umum, yakni, Priyo Budi Santoso, Syahrul Yasin Limpo, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Setya Novanto, Ade Komarudin dan Airlangga Hartanto.
Masing-masing calon optimis bakal memenangkan pemilihan ketua umum. Lantas, bagaimana jika Munaslub Partai Golkar tersebut jika dipandang dari sudut supranatural? Adalah Ki Samar, seorang paranormal kondang dari Purworejo yang memiliki keahlian dalam memprediksi sesuatu, mengeluarkan ramalannya, tentang siapa pilihan terbaik kader Golkar untuk dijadikan ketua umumnya.
Dengan ilmu matematik metafisik, Ki Samar mampu memprediksi tentang masa depan, dimana dari hasil prediksinya itu, 90% mendekati kenyataan. Dan ini sudah seringkali terbukti.
Beberapa tahun terakhir, kata Ki Samar, Partai Golkar menghadapi krisis kepemimpinan yang berlarut-larut, karena turunnya kekuatan alam halus pemimpinnya. Partai terkuat ini sudah semestinya bangkit kembali, dengan pemimpin yang mampu mengatasi semuanya, dan masa depan Golkar berjaya lagi.
“Saat ini, hal yang paling penting, jika keliru memilih ketua umum terbaiknya, akibatnya akan fatal,” ungkap Ki Samar.
Munaslub akan berlangsung 3 hari, dimulai tanggal 15 Mei, dengan hari Minggu Kliwon, yang artinya alam nyata jatuh. Tanggal 16 Mei, harinya Senin Legi, yang memiliki arti magnet manusia, dan tanggal 17 Mei, harinya Selasa Pahing, yang memiliki makna gaib hilang.
Dari ketiga hari itu, dari pandangan Ki Samar, yang bermain unsur manusianya. Masa depan Golkar justru akan ditentukan pada hari Rabu Pon, tanggal 18 Mei. Masing-masing calon dipastikan akan bersaing, untuk meraih seberapa besar bagian power di organisasi Golkar yang dapat membantunya, menduduki kursi nomor satu partai.
Meski organisasi pusat Golkar sudah mempunyai pandangan sendiri, namun setiap daerah juga punya aspirasi sendiri. Dua kekuatan besar di tubuh Partai Golkar, secara penilaian prediksi matematik metafisik, Abu Rizal Bakri (ARB) memiliki nilai pribadi 86. Sementara Agung Laksono (AL), nilai pribadinya 78.
“Secara grup, kubu ARB (timur) punya nilai umum 57,83%. Sementara AL (barat), punya nilai umum 42,17%. Selisih keduanya 15,66%,” jelas Ki Samar.
Partai Golkar (Naga Langit), karena lahirnya Selasa Kliwon (20 Oktober 1964), dan sekarang berusia 52 tahun, mempunyai nilai di tahun 2016 ini 61, dengan potensi musibah kecelakaan.
Untuk perhitungan para calon ketua umum, dapat diprediksi secara rangking nilai pribadi, dengan 8 macam penilaian, yakni, Priyo Budi Santoso nilainya 81,575, Syahrul Yasin Limpo 72,967, Aziz Syamsudin 66, 225, Mahyudin 64, 375, Indra Bambang Utoyo 55, 412, Setya Novanto 52, 800, Ade Komarudin 45,900, dan Airlangga Hartanto 27, 850.
Sedangkan secara kekuatan khusus pribadi, nilai tertinggi diraih oleh calon yang lahir 1965 (Ade Komarudin), disusul yang lahir tahun 1955 (Syahrul Yasin Limpo), 1966 (Priyo Budi Santoso), dan 1954 (Setya Novanto).
Pemimpin Golkar, Pemimpin Alam