Mengapa Pendidikan Seks Perlu Dipahami Sejak Usia Dini?

oleh
Dua dosen UMP, Tri Ermayani MAg dan H Iyus Herdiana Saputra MSI, saat memberikan paparan dalam Pelatihan Strategi Pengembangan Edukasi Seks Anak Usia Dini Bagi Guru PAUD di ruang seminar UMP, Rabu (8/8) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Lembaga Pendalaman Penghayatan dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3AK) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PD Aisyiyah Purworejo, mengadakan kegiatan Pelatihan Strategi Pengembangan Edukasi Seks Anak Usia Dini Bagi Guru PAUD, Rabu (8/8).

Kegiatan ini berlangsung di ruang seminar UMP, dan diikuti puluhan guru PAUD (TK, KB, TPA, dan Pos PAUD) se Kabupaten Purworejo, dengan menghadirkan dua narasumber dari UMP, yakni, Tri Ermayani MAg dan H Iyus Herdiana Saputra MSI.

Tri Ermayani menyampaikan materi terkait cara-cara penyampaian edukasi seks. Sementara H. Iyus Herdiana Saputra MSI membahas tentang tahapan-tahapan penyampaian edukasi seks.

Disebutkan oleh Tri Ermayani, bahwa anak usia dini rentan menjadi korban pelecehan seksual. Minimnya wawasan edukasi tentang organ reproduksi, kerap mengakibatkan anak cemas saat masa pubertas.

“Itu terjadi ketika anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual,” ujar Tri Ermayani.

Tujuan utama edukasi seks bagi anak usia dini, menurut Tri Ermayani, adalah penyadaran. Dengan adanya edukasi yang baik, maka anak akan menyadari pentingnya reproduksi yang sehat serta dapat terhindar dari pelecehan seksual dan penyakit menular.

Peran orang tua dan guru-guru PAUD, ungkap Tri Ermayani, memiliki peran penting dalam penyadaran itu. Namun tidak sedikit dari mereka yang belum memiliki strategi dalam menyampaikan. Guru atau orang tua juga kerap mengalami kebingungan terkait batasan-batasan pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak.

“Ada pula anggapan bahwa edukasi seks adalah hal yang tabu. Jadi guru harus tahu apa saja yang perlu disampaikan sesuai tahapan usia anak,” kata Tri Ermayani.

Tri Ermayani mencontohkan, untuk anak usia PAUD, guru dapat memberikan pesan agar jangan mau disentuh dan apa saja organ tubuh yang tidak boleh dilihat orang lain.

Lebih jauh Tri Ermayani menyampaikan, bahwa pelatihan edukasi menjadi agenda rutin tiap semester oleh LP3AK UMP. Materi, narasumber, serta sasaran pelatihannya berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan atau fenomena sosial yang berkembang.

“Tujuan kita adalah berbagi ilmu dan pengalaman untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi,” pungkas Tri Ermayani. (Jon)

KORANJURI.com di Google News