KORANJURI.COM – Marina dermaga Bounty Cruise di Pelabuhan Benoa, Denpasar menjadi titik kumpul para Kader Partai Golkar, relawan termasuk kelompok masyarakat yang menyatakan afiliasinya mendukung Ketut Sudikerta di Pilgub Bali 2018.
Sebuah kapal pesiar lokal berwarna kuning masih bersandar. Calon pesiar menunggu sampai pukul 18.00 wita di lobi dermaga. Sesuai jadual, kapal ‘angkat jangkar’ menjelang matahari surut, untuk mengantar tamu menikmati Dinner di atas geladak Bounty Cruise.
Yang berbeda kali ini, biasanya kapal pesiar wisata bahari terbesar di Indonesia itu, mengantar ‘wisatawan premium’ yang ingin menikmati panorama pesisir Bali. Tapi di akhir pekan Minggu pertama bulan Agustus 2017, Sabtu (6/8/2017), Bounty Cruise sementara disulap menjadi area konsolidasi dukungan I Ketut Sudikerta naik ke podium Bali I.
Semua pengurus partai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, maupun pengurus Provinsi hadir. Ditambah, perwakilan organisasi sayap, massa independen dan simpatisan Sudikerta Gubernur Bali (SGB) mengisi setiap ruangan geladak.
Selain itu, tokoh pendiri Golkar di Bali, Cokorda Pemecutan yang merupakan Raja Puri Pemecutan, hadir bersama permaisuri. Agung Bagus Adi Mahendra Putra, anggota DPR RI Dapil Bali dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry, malam itu menjadi tokoh sentral kader pengurus partai yang masih aktif.
Konsolidasi hanya berlangsung 20 menit menjelang kapal merapat kembali ke dermaga pada pukul 20.30 wita. Selebihnya, hiburan mewarnai setiap sesi acara yang ditutup dengan jamuan santap malam.
Konsolidasi singkat yang disampaikan I Ketut Sudikerta berisi 5 poin. Sudikerta meminta agar persyaratan terkait tahapan verifikasi sudah mulai dilakukan oleh para pengurus.
“Verifikasi faktual internal harus sudah dilakukan di tingkat pengurus desa agar bisa memenuhi syarat 1.500 KTA,” jelas Sudikerta.
Selain itu, Komisi Pemilihan Umum juga mensaratkan adanya papan nama di setiap kantor partai di semua tingkatan. Pihaknya juga meminta kepada Fraksi di DPRD Kabupaten/Kota untuk membantu memenuhi persyaratan yang ada.
Konsolidasi tidak membahas tandem yang bakal jadi pendamping Sudikerta melaju di kursi DK 1. Hanya saja, sinyal yang dilontarkan, cawagub bakal dirilis awal September mendatang.
“Yang pasti sudah ada, 4 calon, bisa independen, bisa juga kader partai,” ujar Sudikerta.
Sementara, Cokorda Pemecutan malam itu menyampaikan pidatonya dengan berapi-api. Sebagai tokoh dengan peran Puri yang hingga kini masih memiliki pamor kuat, Cokorda Pemecutan lebih banyak menyampaikan wejangan.
Posisi Cokorda Pemecutan sendiri sebagai ‘King Maker’. Pesan yang disampaikan sangat gamblang. Bukan hanya secara taktis karena pengalamannya membesut Partai berlambang Beringin di era Orde Baru. Namun juga dukungan secara spiritual untuk Sudikerta (SGB) maju di Pilgub Bali 2018.
“Haturkan puji ke Pura Tanah Lot, Uluwatu dan Besakih,” ujarnya pelan kepada Sudikerta.
Konsolidasi di atas air, kata Cokorda Pemecutan, sarat dengan pesan dan makna. Kemenangan bukan semata jitunya sebuah strategi yang disusun. Samudera, menurut Cokorda Pemecutan, merupakan wilayah kekuasaan Ida Sang Hyang Baruna atau Dewa penguasa lautan.
“Bukan kemenangan di darat saja, kita juga harus menang di samudera,” ujarnya.
Tepat pukul 20.30 wita, kapal pesiar berkapasitas 650 penumpang itu lego jangkar di Marina Pelabuhan Benoa.
Bounty Cruise melayani wisatawan dengan tujuan wisata bahari di pesisir selatan Pulau Bali. Kapal berangkat dari dermaga di Pelabuhan Benoa menuju pulau Nusa Lembongan untuk berwisata air dan mengunjungi desa adat di wilayah gugusan pulau kecil di perairan Bali. Way