KORANJURI.COM – Kolektor dan praktisi keris asal Lumajang Andi Abdi menyebutkan, penentuan bahan pusaka di era Singosari adalah berciri khas bahan besi berwarna kehijauan. Material itu juga jamak ditemukan di era Majapahit.
Penamaan keris itu sendiri, kata Andi, mengacu pada kebiasaan raja melakukan meditasi di sebuah bangunan yang berada di tengah kolam. Sehingga, keris berluk tujuh itu dikategorikan jenis Balebang, yang berasal dari kata Bale (Bangunan) dan Bang (Kambang) atau terapung.
“Ketika raja bermeditasi di Balebang, tujuannya adalah mendekatkan diri pada Sang Hyang Widi Wasa guna mendapatkan wahyu untuk keamanan, ketentraman dan kesejahteraan rakyatnya,” kata Andi lagi, Sabtu (26/12/2020).
Keris yang diberikan kepada Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berhias (kinatah) emas Jatayu dan pohon teratai mengambang. Tatahan itu menggambarkan nilai atau manfaat yang berhubungan dengan sejarah mitologi tentang Jatayu dan pohon teratai.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melakukan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung yang berada di kaki gunung Semeru, Sabtu (26/12/2020). Tepatnya, di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Di Pura tertua di Indonesia itu, Cok Ace memohon agar wabah Covid-19 segera berakhir. Sehingga, lingkungan alam kembali normal dan masyarakat kembali beraktifitas seperti sedia kala. (Way/*)