KORANJURI.COM – Bali sebagai wilayah kepulauan yang dikelilingi laut justru memiliki tingkat konsumsi ikan yang rendah, atau hanya 45,87 kg/kapita per tahun.
Sedangkan, angka tingkat konsumsi ikan secara nasional mencapai 59 kg/tahun. Seperti diketahui, sumber protein hewani ini kaya akan gizi.
Ikan mengandung asam lemak tak jenuh seperti omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10.
Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam.
“Gerakan makan ikan setiap hari harus terus digaungkan, agar masyarakat memahami manfaat mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Putu Sumardiana, Rabu, 22 November 2023.
Dijelaskan, ikan seperti lele, kembung atau lemuru memiliki kandungan protein dan omega tinggi. Harga di pasaran pun terjangkau.
“Jadi tidak harus ikan yang harganya mahal, kandungan gizi nya juga bagus, yang murah pun juga memberikan gizi yang baik,” kata Sumardiana.
Di samping itu, ikan juga dapat diolah dengan berbagai cara, sehingga tidak hanya digoreng saja. Menurutnya, masyarakat selama ini merasa jika ikan itu amis, mahal dan pengolahannya susah.
“Satu ikan bisa dibuat dengan berbagai macam olahan yang lezat untuk keluarga,” ujarnya.
Pasar Ikan Kedonganan
Pasar Ikan Kedonganan merupakan pasar ikan tradisional yang berlokasi di Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung Bali. Pasar ini sekaligus sebagai pasar ikan terbesar di Pulau Dewata.
Bursa ikan dan segala tangkapan laut ini dijual setiap hari oleh para pedagang di dalam lapak-lapak. Bukan hanya orang lokal saja, para wisatawan penggemar makanan laut juga mencari bahan baku masakan ikan di Pasar Ikan Kedonganan.
Pasar ikan semakin lengkap dengan banyaknya kuliner oriental yang berdiri di sekitar Pasar Ikan Kedonganan. Bahkan, jasa bakar ikan pun tersedia. Penggemar ikan tak perlu repot membawa ikan mentah ke rumah kemudian mengolahnya menjadi masakan.
Cukup membeli ikan dan menyerahkan kepada jasa bakar ikan untuk diolah, masakan matang tinggal disantap beserta sambal matah khas Pulau Dewata.
Seperti Anik yang membuka jasa bakar ikan di kawasan Pasar Ikan Kedonganan. Bermodal dua tempat bakaran ikan, usaha itu beroperasi. Masing-masing tempat bakaran itu berukuran 0,5 X 1 meter. Dalam sekali kerja tempat tempat bakaran itu mampu menampung rata-rata lima kilogram.
“Biasanya untuk pelanggan pribadi hanya minta dibakarkan beberapa kilo saja. Rata-rata untuk keperluan pesta kecil, macam ulang tahun, terima tamu, atau pesta kecil lainnya,” kata Anik.
Sedangkan dari pengusaha restoran atau rumah makan biasa meminta paling tidak satu kwintal ikan. Untuk pengusaha catering biasanya juga besar, namun tidak serutin restoran, hotel, atau rumah makan. (Way/Med)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS