KORANJURI.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo memiliki cara unik untuk mengkampanyekan pentingnya imunisasi Campak Rubella kepada masyarakat.
Melibatkan para relawan dan stakeholder terkait, PMI memberikan sosialisasi melalui pertunjukan badut di sejumlah fasilitas publik.
Korlap Program Promkes MR II Campak Rubella, Haryo Setyoko, menyebut kampanye berkostum badut dijadwalkan berlangsung hingga 3 September 2022 menyasar sejumlah kecamatan di Kabupaten Purworejo.
Pada hari pertama, Selasa (29/08/2022), tim fokus di 4 wilayah kecamatan, yakni Purworejo, Bagelen, Purwodadi, dan Banyuurip. Lokasi sasarannya antara lain Pasar Baledono, Alun-alun Purworejo, perempatan jalan, dan sejumlah lokasi yang menjadi ajang berkumpul masyarakat.
“Kita jadwalkan sosialisasi menggunakan kostum badut ini sebanyak 3 kali. Ada lagi lagi nanti tanggal 1 dan 3 September,” ujar Haryo Setyoko.
Menurutnya, kampanye imunisasi MR Campak dan Rubella melalui metode badut cukup efektif. Hal itu terbukti, kehadiran tim bersama 2 orang relawan berkostum badut mendapat sambutan hangat dari warga berbagai kalangan dan usia. Saat di area bermain anak Alun-alun Purworejo misalnya. Sejumlah orang tua tampak senang melihat anak-anaknya dapat bermain dengan badut.
“Jadi kita menyampaikan pesan-pesan secara langsung kepada para orang tua terkait pentingnya imunisasi, sekaligus memberikan hiburan bagi anak-anaknya. Anak-anak juga kita edukasi agar tidak takut diimunisasi,” lanjut Haryo.
Di setiap lokasi, tim juga membagikan selebaran yang berisi ajakan serta informasi penting yang perlu diketahui masyarakat terkait imunisasi MR Campak dan Rubella.
“Dalam metode sosialisasi kali ini PMI menerjunkan sekitar 30 relawan dan melibatkan stakeholder terkair dari Dinas Kesehatan, khususnya Puskesmas,” jelasnya.
Lebih lanjut Haryo mengungkapkan bahwa Kampanye Imunisasi MR Campak dan Rubella dilakukan untuk mendongkrak partisipasi masyarakat dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022.
Dalam program ini, PMI Purworejo menjadi satu-satunya PMI di Jawa Tengah yang mendapat kepercayaan dan dukungan dari American Red Cross (Amcross) dan PMI Pusat.
“Selain metode ini, kita juga sosialisasi dengan metode muka dari rumah ke rumah, dengan melibatkan sekitar 33 realawan PMI sebagai supervisor dan relawan desa 330 orang,” ungkapnya.
Ada pula sosialisasi dengan metode publikasi melalui videotron dan dialog interaktif radio.
“Untuk dialog interaktif kita angkat tema yang berbeda-beda. Seperti hari ini, kita angkat tema Imunisasi Campak dan Rubella dipandang dari sudut agama, dengan narasumber Ketua MUI dan Pengurus PMI Purworejo,” pungkas Haryo. (Jon)
KORANJURI on GOOGLE NEWS