KORANJURI.COM – Promosi Bali untuk menarik kunjungan wisatawan gencar dilakukan pemerintah. Hal itu sejalan dengan kebijakan pelonggaran untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebagai syarat untuk masuk ke Pulau Dewata.
Upaya yang dilakukan Pemprov Bali saat ini yakni, mengubah status pandemi menjadi endemi di Provinsi Bali. Terkait hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster bersurat ke Kementerian Kesehatan.
“Ini perjuangan yang dilakukan Gubernur untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali yang telah lama terpuruk, lebih dari dua tahun sejak pandemi merebak di bulan Maret 2020,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Kamis (19/5/2022).
Perubahan status, kata Tjok Bagus, akan meyakinkan calon wisatawan bahwa Bali berhasil menghadapi wabah global ini. Apalagi, Bali kembali memperluas cakupan negara yang dilayani oleh Visa on Arrival (VoA) yakni menjadi 60 negara.
“Situasi dan kondisi Bali saat ini sangat kondusif. Ini terlihat dari data kasus yang sangat kecil. Bahkan informasi yang saya dapat, kasus aktif itu dipicu testing pelaku perjalanan yang masuk ke Bali. Dan itu jumlahnya hanya 10-20 orang,” tambah Tjok Bagus.
Selain itu, masyarakat Bali juga sangat disiplin menjalan protokol kesehatan (prokes). Bahkan 70 persen di antaranya sudah mengikuti vaksinasi yang ketiga alias booster.
Tak terhenti sampai disitu, Tjok Bagus juga mengungkapkan bahwa industri dan pelaku pariwisata juga sangat ketat menerapkan prokes.
“Industri pariwisata di Bali telah menerapkan CHSE yang merupakan program Kemenparekraf yang berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan),” jelasnya.
Disinggung terkait budaya yang menjadi hulu pariwisata, Tjok Bagus, mengungkap bahwa Bali telah lama menjadi daerah tujuan wisata dunia.
Kekayaan, keunikan dan keunggulan yang dimiliki budaya Bali, menjadikan budaya sebagai daya tarik bagi wisatawan, karena ingin melihat seni budaya dalam berbagai kreasi dan inovasi.
“Jadi wisatawan yang datang itu untuk melihat kebudayaan Bali, sembari menikmati keindahan dan keramah tamahan masyarakat Bali. Pariwisata itu buah dari pelestarian budaya yang kita lakukan,” ujarnya. (Way)