Integritas UN di SMPN 11 Denpasar

    

Amalan POS UN dan Perilaku Jujur Siswa

Kepala SMP Negeri 11 Denpasar, I Putu Jaya - foto: Koranjuri.com

Kepala SMP Negeri 11 Denpasar, I Putu Jaya – foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Isu kebocoran soal yang selalu ada setiap pelaksanaan ujian nasional selalu tidak pernah terbukti. Kepala SMP Negeri 11, I Putu Jaya menyebut dari tahun ke tahun pihaknya tidak pernah membuktikan bahwa soal ada yang bocor.

Justru dengan selalu meruapnya kabar tak bertanggungjawab itu mengindikasikan ada tujuan tertentu yang dirasanya kurang baik.

“Kalau ada isu tersebut dan menunjuk ke salah satu sekolah, saya justru merasa ada indikasi menjatuhkan nama sekolah atau tujuan lain,” ujar Putu Jaya, Selasa, 10 Mei 2016.

Memasuki hari kedua ujian nasional di sekolah yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar itu, dikatakan Putu Jaya tidak ditemukan indikasi kecurangan. Integritas UN, menurutnya sangat dijaga dengan menerapkan aturan sesuai POS UN.

Petugas pengawas dari 5 sekolah bekerja cukup baik dengan mentaati aturan yang ditentukan. Sedangkan siswa juga patuh dengan aturan yang diberlakukan, salah satunya larangan tidak membawa ponsel ketika ujian berlangsung.

“Sampai hari ini tidak ada siswa yang bawa hp. Kalaupun ada harus diserahkan ke pengawas dalam posisi off,” jelas Tri Murtiningsih, ketua panitia UN di sekolah itu.

Secara umum aturan UN tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Namun yang pasti, kata Tri Murtiningsih, UN tahun ini harus punya integritas tinggi.

Sementara, menurut Putu Jaya, di hari pertama, pihaknya mengingatkan kembali kepada pengawas agar selalu berpedoman pada prosedur UN.

“Asal itu dilaksanakan, saya yakin tidak akan ada temuan dan UN punya integritas tinggi. Itu yang kita butuhkan di tingkat satuan pendidikan,” ujar Putu Jaya.
 
 
Way