KORANJURI.COM – Pemprov Bali meminta masyarakat tidak melakukan aktifitas apapun pada saat ngembak geni pada hari Kamis, 26 Maret 2020 atau H+1 Nyepi. Upaya itu untuk memutus potensi penyebaran covid-19.
Kabupaten Gianyar juga mengeluarkan seruan serupa. Bahkan di Kabupaten seni di Bali itu, sama sekali tidak mengijinkan warganya bepergian keluar rumah.
Pemerintah Kabupaten Gianyar akan menutup seluruh akses lintas Kabupaten dengan tidak mengijinkan adanya kendaraan yang lalu lalang. Pelarangan itu dikecualikan untuk tenaga medis, aparat yang sedang bertugas dan hal lain yang bersifat mendesak (emergency).
“Kalau kantor pemerintah semuanya tutup. Bagaimana dengan kantor lainnya? Bank, perusahaan. Dengan himbauan Gubernur ini, maka semua kantor-kantor itu tutup,” jelas Kasatgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Selasa, 24 Maret 2020.
Soal penutupan jalan di Kabupaten Gianyar, Dewa Indra menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan penjelasan dari Bupati Gianyar, bahwa penutupan akses menuju atau keluar Gianyar, hanya untuk masyarakat setempat.
Tapi untuk jalur logistik nasional tetap diijinkan. “Karena kita tidak menutup Pelabuhan Benoa, Padang Bai atau Bandara,” kata Dewa Indra.
“Penutupan resmi untuk Bandara dan pelabuhan ini hanya pada tanggal 25 Maret (Nyepi),” tambahnya.
Dikatakan Dewa Indra, himbauan Gubernur saat ngembak geni berlaku di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
“Jadi semua kantor-kantor pemerintah, bank, swasta juga sama, dalam posisi libur. Dengan demikian tidak ada yang bekerja,” jelasnya. (Way)