KORANJURI.COM – Bali memasuki fase ketiga dalam serangan wabah corona sejak pertama kali ditemukan di pertengahan Maret 2020. Jumlah kesembuhan tercatat lebih banyak dibandingkan jumlah kasus positif baru.
Merespons menurunnya grafik positif baru, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta pelaku pariwisata mematangkan program-program untuk tatanan kehidupan era baru.
“Hal tersebut terbukti dari catatan kasus beberapa hari terakhir ini. Maka dari itu, saya minta program pemulihan ekonomi kita matangkan segera,” jelasnya, Rabu, 29 Juli 2020.
Tokoh pariwisata tersebut juga menyambut baik geliat ekonomi sejak aktifitas pariwisata kembali dibuka untuk lingkup lokal Bal, 9 Juli lalu.
“Pantai Kuta sudah ada pengunjung, beberapa restoran di Sanur juga sudah diisi pembeli, ini tanda positif untuk ekonomi Bali,” ujarnya.
Wagub memaparkan saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Pemulihan Ekonomi Pariwisata Bali akibat dampat Covid-19 di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar (29/7/2020).
Ia meminta untuk segera dibuatkan pedoman baku protokol kesehatan covid-19 di industri pariwisata.
“Meskipun sebelumnya kita sudah bergerak duluan. Kita sudah melakukan sertifikasi industri pariwisata, sudah sering melakukan webminar dengan pasar asing juga, tapi saat ini kita perlu intensifkan segera, untuk menyambut wisatawan nusantara yang akan dibuka 31 Juli mendatang,” jelasnya.
Menurutnya, Bali bisa mendapatkan prioritas penyelenggaraan event yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Mengingat, seluruh daerah di Indonesia mengalami pelambatan ekonomi karena pandemi. Namun Bali disebut paling terpukul.
“Bali mengandalkan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi, kita paling terdampak. Jadi saya harap kita dapat atensi dari pusat,” kata Cok Ace.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa mengatakan, sampai saat ini belum ada perkembangan wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Bali. Sekalipun Bali mulai ancang-ancang membuka akses wisatawan asing pada 11 September mendatang.
“Kita terus sebarkan penerapan protokol kesehatan di Bali kepada industri pariwisata, sehingga bisa diimplementasikan secara menyeluruh,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa sertifikasi industri pariwisata telah dijalankan. Hal tersebut untuk meyakinkan para wisatawan, bahwa Bali benar-benar siap dalam pelayanan yang aman dan nyaman untuk wisatawan mancanegara. (*/Way)