Gelar Karya P5 SMAN 1 Simo Boyolali, Kenalkan Siswa Tradisi Mantu Gaya Surakarta dan Kewirausahaan Gen Z

oleh
Pelaksanaan tradisi adat mantu gaya Surakarta dalam Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMA Negeri 1 Simo, Boyolali - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Tak ingin anak didiknya terjebak dalam arus modernisasi zaman yang merusak perkembangan mental dan karakter jatidiri budaya bangsa. Melalui program Kurikulum Merdeka, SMAN 1 Simo, Boyolali, mengajak para siswa dan siswi mengenal, sekaligus memahami filosofi upacara pengantin adat Jawa gaya Surakarta yang di ajarkan dalam Gelar Karya P5 di aula SMAN 1 Simo, Boyolali, Kami (16/5/2024).

Pada Gelar Karya P5 yang mengambil tema Kearifan Lokal ‘Memperkenalkam Upacara Mantu Gaya Surakarta sebagai Warisan Budaya Jawa, dan Kewirausahaan’. ‘Inovasi Produk Olahan Pangan dan Handycraft ala GenZ, siswa siswa tidak hanya di didik memiliki jiwa entrepreneur, namun juga memperkuat karakter jatidiri melalui kearifan budaya Jawa.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Simo, Camat Simo dan para guru berfoto bersama – foto: Koranjuri.com

“Tema kearifan local untuk kelas 11 sedangkan kewirausahaan untuk kelas 10,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Simo, Boyolali, Jumadi, S.Pd.,M.Pd.

Selain menyelenggarakan Kurikulum Merdeka untuk kelas 10 dan 11, SMAN 1 Simo Boyolali juga mengundang orang tua siswa untuk menyaksikan hasil karya mereka. Sekaligus, mensosialisasikan mata Pelajaran pilihan siswa pada orang tua.

Berkaitan dengan tema Gelar Karya tersebut, kata Jumadi, anak didik diperkenalkan tentang kewirausahaan. Sehingga, kedepan mereka bisa memiliki jiwa entrepreneur dan menjadi pengusaha pengusaha muda.

Sebagai seorang pendidik, Jumadi terus mendorong agar para siswa melanjutkan proses belajar ke tingkat lebih tinggi.

“Melalui bekal entrepreneur yang dimilikinya, di masa depan para siswa dapat saja membangun kewirausahaan yang maju. Meski untuk melangkah ke arah tersebut tentu butuh proses yang panjang dalam berwirausaha. Akan tetapi setidaknya dengan mengawali seperti saat ini, anak didik mengenal dan memahami proses proses dalam membangun kewirausahaan,” terangnya

Masih menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Simo, Boyolali, pada tema kearifan lokal para siswa diharapkan dapat mengenal dan memahami, filosofi tata cara tradisi mantu gaya Surakarta yang sarat dengan nilai nilai luhur budaya jawa, namun juga dapat melihat satu proses pelajaran perjalanan hidup dalam tradisi masyarakat Jawa.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Simo, Boyoalali, Jumadi, S.Pd., M.Pd. – foto: Koranjuri.com

Oleh karena itu, tata cara tersebut digelar seperti halnya upacara mantu yang sesungguhnya. Di awali dari tembungan, lamaran, ijab qobul, siraman, sampai dengan pahargyan mantu.

Jumadi berharap para siswa tidak meninggalkan atau melupakan akar budaya yang dimilikinya. Sebab hanya dengan memahami mereka memiliki keinginan untuk melestarikannya. Sehingga budaya Jawa tetap lestari sepanjang masa di Nusantara.

Sementara, Camat Simo, Boyolali Muhammad Fahrudin, S.Sos., MM. mengepresiasi penyelenggaraan program Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh SMAN 1 Simo melalui tema Kearifan Lokal dan Kewirausahaan.

“Melalui kurukulum Merdeka maka potensi potensi siswa akan muncul. Sehingga mereka dapat memanfaatkan moment untuk mengasah ketrampilan dan kreatifitas,” jelasnya.

Selaku pemangku wilayah Kecamatan, pihaknya selalu memberikan dukungan bersama komite sekoleh untuk SMAN 1 Simo, agar kurikulum berjalan baik dan siswa dapat menyerap apa yang di ajarkan dalam Kurikulum Merdeka tersebut. (Jk)

KORANJURI.com di Google News