Foto: Dari Hanoman dan Sun Go kong Hingga Warung Tiongkok

oleh
Tarian Liong yang diperagakan oleh anggota Polresta Surakarta - foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa menyatu menjadi budaya nusantara. Hal itu ditunjukkan dalam foto-foto perayaan Imlek yang diinisiasi oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Solo. Akulturasi dua budaya yang disepadankan itu juga terlihat dengan adanya pusat kuliner ‘Kampung Tiongkok’ yang justru menjajakan aneka kuliner masakan khas Solo, Jawa Tengah.

Suasana persembahyangan pada malam Sincia di Klenteng Tien Kok Sie yang kelenteng tertua di Kota Solo yang dibangun sekitar setahun setelah Keraton Solo berdiri - foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Suasana persembahyangan pada malam Sincia di Klenteng Tien Kok Sie yang kelenteng tertua di Kota Solo yang dibangun sekitar setahun setelah Keraton Solo berdiri – foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Pusat keramaian perayaan Imlek di Pasar Gede Solo. Ribuan warga kota Solo memadati jalan protokol yang disulap sedemikian meriah dengan hiasan ribuan lampion - foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Pusat keramaian perayaan Imlek di Pasar Gede Solo. Ribuan warga kota Solo memadati jalan protokol yang disulap sedemikian meriah dengan hiasan ribuan lampion – foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Anoman dan Sun Go Kong, menjadi tema sentral dalam tahun Monyet Api 2016 - foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Anoman dan Sun Go Kong, menjadi tema sentral dalam tahun Monyet Api 2016 – foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta turut memeriahkan Imlek 2016 sebagai bagian dari penyatuan budaya Jawa dan Tionghoa - foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com
Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta turut memeriahkan Imlek 2016 sebagai bagian dari penyatuan budaya Jawa dan Tionghoa – foto: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com

KORANJURI.com di Google News