Evaluasi UN di SMPN 1 Kuta Utara
Tambah RKB Untuk Kelancaran Proses Belajar Mengajar
KORANJURI.COM – Tak berbeda dengan pelaksanaan UN SMA/SMK, Ombudsman RI perwakilan Bali juga punya catatan kurang memuaskan terhadap pelaksanaan UN di tingkat SMP. Dugaan adanya kecurangan masih saja terjadi yang menyebabkan integritas UN tahun ini rendah.
Terkait hal itu, Kepala SMP Negeri 1 Kuta Utara, I Made Gita menanggapi, kondisi tersebut tidak bisa serta merta dijadikan untuk menakar adanya indikasi kecurangan UN.
“Kita disini dari awal sudah memberikan sosialisasi UN kepada siswa. Intinya nilai UN digunakan untuk pemetaan kualitas sekolah atau bukan satu-satunya penentu kelulusan,” jelas Made Gita, Kamis, 26 Mei 2016.
Terkait dengan catatan ORI Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung. Disamping itu, kata Made Gita, ketika tim ORI Bali datang ke sekolah pada waktu UN, dirinya tidak sempat menemui.
“Waktu itu kebetulan ada tamu juga. Jadi kalau ada catatan demikian, tentunya akan jadi evaluasi untuk UN mendatang,” terang Made Gita.
Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Kuta Utara tahun pelajaran 2015/2016 diikuti 424 siswa. Jumlah siswa itu, dikatakan Made Gita, akan jadi acuan kuota penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2016/2017.
Dengan jumlah siswa yang ada sekarang, sekolah itu menerapkan proses pembelajaran dalam dua shift. Namun, dengan akan dibangunnya ruang kelas baru diharapkan tahun depan siswa semuanya akan mengikuti proses belajar mengajar pagi hari.
“Kami akan menambah ruang kelas baru. Mudah-mudahan tahun depan semua siswa bisa belajar pagi hari, tidak ada lagi dua shift,” ujarnya demikian.
Way