KORANJURI.COM – Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rote Ndao merancang proyeksi kegiatan untuk tahun 2016 mendatang. Peta kegiatan itu meliputi, rencana program kerja tahun depan dan rancangan anggaran pendapatan belanja tahun 2016. Serta melakukan pembahasan dan penetapan hal-hal penting yang bersifat strategis bagi pengembangan organisasi.
“PMI sebagai organisasi sosial kemanusiaan terbesar di Indonesia yang usianya telah mencapai 70 tahun. Secara kelembagaan organisasi pun sudah dikenal di Indonesia maupun dunia internasional,” jelas wakil bupati Rote Ndao, Jonas C Lun, membuka kegiatan Musyawarah Kerja PMI tingkat kabupaten Rote Ndao tahun 2015.
Menurut Lun, untuk mendukung visi yang ada perlu ada pembentukan PMI di tingkat kecamatan, pembentukan dan pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) di tiap sekolah dari tingkat SD, SMP, SMU/SMK serta Madrasah.
Tiga agenda pokok yang dibahas meliputi evaluasi pelaksanaan rencana kerja, termasuk anggarannya dan menyusun rencana kerja tahunan. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja serta membahas dan menetapkan hal-hal penting lainnya yang bersifat strategis.
Sementara kepala PMI Kabupaten Rote Ndao, Marthinus Adoe mengatakan, tahun anggaran 2015 PMI kabupaten Rote Ndao mendapat dukungan dari Australian Red Cross (ARC) sebesar Rp 35.325.000 dan bantuan dana hibah dari Pemda Rote Ndao sebesar Rp 300.000.000.
“Realisasi dukungan dana ARC Rp 35.325.000, telah dilaksanakan duabelas kegiatan selama tiga bulan, yakni bulan April hingga Juni sebesar Rp 35.001.000. Jadi sisa anggaran Rp 324 ribu disetor kembali ke PMI Provinsi NTT,” tambahnya.
Sedangkan realisasi dukungan dana hibah Pemda Rote Ndao sebesar Rp 300 juta diarahkan untuk 16 kegiatan seperti belanja barang dan jasa, ATK, Listrik, pengadaan barang, belanja pegawai honor dan tunjangan serta belanja lain-lainnya.
“Dalam realisasi belanja sampai dengan 30 November 2015 mencapai Rp 179.282.517 atau 59,76%. Akhir Desember 2015, beberapa pos belanja yang belum terlaksana akan terealisir,” jelasnya.
zak