KORANJURI.COM – Berawal dari kegemarannya bermain game online mengantarkan dua siswa SMP Negeri 1 Denpasar, Omny dan Adi meraih medali emas bidang teknologi di ajang International Competition and Assesments for School (ICAS) di Jakarta. Kompetisi internasional ini diadakan oleh The University of New South Wales (UNSW) Global Australia.
Ditemui di SMP Negeri 1 Denpasar, dua siswa dengan kepiawaian di bidang IT itu mengungkapkan, mereka terpilih sebagai peserta ICAS karena kecakapannya mengutak-atik komputer.
“Ada guru yang tahu bakat kami kemudian menawarkan untuk ikut lomba, akhirnya kami terima dan syukur dapat medali emas,” kata Adi siswa kelas IX yang diamini Omny siswa kelas percepatan, 8 Desember 2015.
Keduanya dipilih bersama 10 siswa yang lain yang juga ikut andil sebagai peserta ICAS 2015 untuk bidang teknologi. Namun hanya dua orang yang berhasil merebut medali emas, yakni Omny dan Adi. Sedangkan satu siswa lagi meraih medali perunggu.
“Tapi yang menerima medali di Jakarta cuma peraih emas saja, kami berdua” sambut Omny bangga.
Bidang yang dilombakan pada ajang bergengsi itu antara lain, Sains, Teknologi, Menulis, Matematika dan Bahasa Inggris. Baik Omny maupun Adi setuju kompetitor terberat berasal dari siswa SMP Bina Nusantara Jakarta. Namun, mereka percaya diri sanggup lolos dalam tes yang diadakan di sekolah.
Omny menuturkan, peserta lomba tidak datang secara langsung ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi. Tapi, tim ICAS dari UNSW Global Australia datang ke sekolah peserta untuk memberikan materi berupa teori. Dari situ hasilnya dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penilaian.
“Tidak menyangka juga kalau akhirnya berhasil meraih medali emas. Sangat senang rasanya,” kata kedua teknokrat muda itu.
Kepala SMP Negeri 1 Denpasar, Anak Agung Gde Rimbya Temaja mengaku merasa bangga dengan prestasi yang diraih siswanya. Siswa bernama Omny, menurut, Agung Gde Rimba Temaja, tercatat juga pernah meraih emas di kompetisi yang sama tahun sebelumnya.
“Prestasi yang diraih tidak lepas dari bakat dan hobi siswa di bidang teknologi. Kita berharap siswa mampu mengasah dan mengembangkan bakat tersebut,” ujar Agung Gde Rimbya Temaja.
Sementara, Adi menambahkan, dirinya sangat menggemari permainan online. Bahkan saat ini sudah terpikir membuat game online sendiri meskipun masih dalam tahap konsep. Kedepan, ia akan mewujudkan mimpinya itu.
“Cita-cita saya jadi dokter. Tapi dokter yang menguasai teknologi,” ujarnya tertawa.
way