KORANJURI.COM – Rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo, yang siap membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru, mendapat respon positif dari jajaran legislatif.
Hal itu terungkap, saat paparan tentang rencana pembangunan SPAM baru tersebut di depan Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Senin (9/5) di ruang Komisi D, dengan ketua sidang Yophie Prabowo.
Rencana awal, ada 3 pembangunan SPAM baru, yang nantinya akan dibangun di tiga kecamatan, yakni di Bayan, Grabag dan Bagelen, dengan total investasi mencapai Rp 243 milyar. Namun di depan Banggar DPRD tersebut, ada dua poin tambahan dari PDAM, yakni, pembangunan SPAM baru di Kecamatan Kaligesing, dan rencana kerjasama dengan PDAM Wonosobo.
“Banggar menyambut baik, dan rencana ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah 5 tahun mendatang. Harapan kami, bisa masuk skala prioritas. Banggar sedang mengkaji, berapa anggarannya, yang disesuaikan dengan kemampuan daerah,” jelas Hermawan Wahyu Utomo, ST, Direktur PDAM Purworejo, di ruang kerjanya, Selasa (10/5).
Diakui oleh Herwaman, bahwa investasi yang diperlukan memang sangat besar. Namun hal tersebut merupakan investasi jangka panjang. Belum lagi, dengan tambahan pembangunan SPAM baru di Kaligesing, yang direncanakan bisa menghasilkan debit air 30 liter/detik, yang investasinya mencapai Rp 30 milyar.
Jelas Hermawan, rencana kerjasama dengan PDAM Wonosobo juga penting, mengingat, PDAM Wonosobo ini sudah melakukan ekspansi hingga Purworejo, dengan adanya 2.000 sambungan rumah (pelanggan) yang ada di daerah Maron dan Keseneng.
Dalam kerjasama ini, PDAM Purworejo akan mengambil alih 2.000 pelanggan tersebut, beserta jaringan dan reservoirnya, yang mampu menampung air hingga 1.000 meter kubik air, dengan nilai investasi mencapai Rp 20 milyar.
“Kalaupun belum terpenuhi semua, pembangunan SPAM di Bagelen sangatlah mendesak, untuk menghadapi adanya bandara baru di Kulonprogo,” terang Hermawan.
Lebih jauh Herwaman mengatakan, pembangunan SPAM baru bagi PDAM sangatlah penting. Jika tidak dimulai dari sekarang, Hermawan yakin, sepuluh tahun mendatang, Purworejo bakal kekurangan air bersih.
Secara sederhana Hermawan menjelaskan, bahwa air merupakan kebutuhan pokok. Setiap orang, pasti sangat membutuhkan air bersih. Dengan berkembangnya penduduk, tingkat harapan hidup yang makin tinggi, secara otomatis kebutuhan air juga makin meningkat. Jika tak diimbangi dengan ketersediaan sumber air baru, maka kedepan, Purworejo akan ‘kekeringan’.
“Yang pasti, SPAM baru ini tak akan mengganggu pasokan air ke petani. Soal pembagian airnya, semuanya sudah diatur oleh Balai PSDA,” pungkas Hermawan.
Jon