KORANJURI.COM – Operasi Ramadniya Candi 2017 yang digelar Polres Kebumen secara resmi berakhir pada hari Selasa (4/7) kemarin. Secara umum, rangkaian pengamanan Operasi Ramadniya 2017 telah dilaksanakan secara optimal dan berjalan lancar. Dalam operasi yang digelar selama 16 hari itu, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada operasi yang sama tahun 2016 lalu, jumlah laka lantas sebanyak 9 kejadian, sedangkan untuk tahun 2017 hanya 8 kejadian. Korban meninggal dunia pun mengalami penurunan sebesar 25 persen, dari 4 menjadi 3 orang, korban luka ringan naik dari 15 menjadi 16 orang, dan kerugian materiil menurun dari Rp 8,5 juta menjadi Rp 6,6 juta.
Demikian dijelaskan oleh Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti, S.Sos saat memimpin apel konsolidasi, Jumat (7/7) pagi, di halaman Mapolres Kebumen.
Untuk jumlah pelanggaran lalu lintas, kata Titi, juga mengalami penurunan yang signifikan. Pelanggaran tilang pada tahun 2016 sebanyak 210 pelanggaran dan turun menjadi 42 pelanggaran di tahun 2017. Sedangkan pelanggaran teguran turun dari 310 menjadi 198 pelanggaran.
Gangguan Kamtibmas tetap 9 kasus dengan pencurian biasa 1 kasus, pencurian pemberatan 2 kasus, curanmor 4 kasus, pengelapan 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus.
Titi menandaskan, keseluruhan operasi dinilai berjalan baik dan telah maksimal. Namun tidak begitu saja dijadikan rujukan Polres Kebumen untuk cepat berpuas diri. Pihaknya berkomitmen, ke depan akan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat saat Ops Ramadniya atau operasi lainnya.
“Polres Kebumen akan tetap mengedepankan pendekatan humanis, serta tidak terlepas dari semangat profesional, modern dan terpercaya sesuai progam Kapolri,” pungkas Titi Hastuti.
Jon