Dari Yudicium dan Pelepasan Mahasiswa XXXVIII FPBS IKIP PGRI Bali

    

Seniman IKIP PGRI Bali Banyak Dibutuhkan Untuk Dunia Entertainment

IMG_20170728_231827319

KORANJURI.COM – Incubator Bassic Technologi (IBT) yang selama ini dikembangkan di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) telah memberikan hasil bagi para seniman IKIP PGRI Bali. IBT sendiri merupakan sarana promosi bagi para seniman di kampus IKIP PGRI Bali kepada dunia industri yang membutuhkan.

Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum, menjelaskan, permintaan dunia usaha entertainment, khususnya untuk seniman tari IKIP PGRI Bali banyak dilakukan oleh usaha jasa pariwisata.

“Selama ini justru dari dunia wisata atau swasta yang banyak membutuhkan dibandingkan pemerintahan. Ini menunjukkan IBT yang kami kembangkan diterima oleh masyarakat,” jelas Made Suarta pada Judicium dan Pelepasan Sarjana Ke-38 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) IKIP PGRI Bali, Jumat, 28 Juli 2017.

Selain itu, kemampuan seni yang dimiliki mahasiswa jurusan Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), juga dibutuhkan di Lapas Kelas II A Kerobokan untuk pembinaan para warga binaan. “Pembinaan disitu senam seni, pembinaannya cukup panjang,” tambah Made Suarta.

Dekan FPBS IKIP PGRI Bali, Dr. Ketut Yarsama/Koranjuri.com M.Hum

Dekan FPBS IKIP PGRI Bali, Dr. Ketut Yarsama/Koranjuri.com M.Hum

Hal yang sama diungkapkan Dekan FPBS, Dr. Ketut Yarsama, M.Hum. Dengan potensi besar yang dimiliki mahasiswa FPBS, pihaknya akan terus menjaga mutu pendidikan yakni, unggul berbasis budaya, berkembang berbasis informasi dan berorientasi global.

“Penerapan Tridarma Perguruan tinggi dilakukan secara optimal meliputi, pembinaan dosen, pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat,” terang Ketut Yarsama.

Pihaknya terus mendorong kepada dosen agar mendapatkan jenjang strata lebih tinggi hingga tercapai gelar profesor atau guru besar. Pihaknya juga mengangkat jargon PRIMA yang merupakan akronim dari Peka, Responsif, Intensif, Motivasi dan Atensi.

“Jadi tidak salah kalau akhirnya alumni harus memilih tetap jadi guru atau menekuni bidang lain. Semua kemampuan itu sudah kami siapkan sejak mereka menjadi mahasiswa aktif,” ujar Ketut Yarsama.

Judicium dan Pelepasan Sarjana XXXVIII mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) digelar di Hotel Niki Denpasar, Jumat (28/7/2017). (Way)