KORANJURI.COM – Kepala BNN RI, Komjen Budi Waseso mengatakan, mafia narkoba di Indonesia berjumlah sekitar 72 jaringan. Dari penelusuran BNN, kekayaan Bandar narkoba mencapai Rp 154 milyar yang disimpan di 16 bank di dunia. Jumlah total uang dari peredaran narkoba mencapai Rp 27 trilyun.
Namun yang sangat mengkhawatirkan, kata Buwas, para mafia narkoba itu sudah melakukan regenerasi pangsa pasar yang sasarannya anak-anak TK/SD.
“Narkoba itu dicampur di dalam makanan, sehingga nanti pada tingkat SMP sudah mulai kecanduan,” kata Buwas dalam kunjungannya ke BNNP Bali, Jumat, 25 November 2016.
Menurut Buwas, penyebaran narkoba sudah merambah ke sejumlah Ponpes di wilayah Jawa Timur. Bukan itu saja, sampai saat ini juga masih ditemukan oknum TNI/Polri yang juga menjadi pecandu narkoba.
“Sebagai pembanding, di Kolombia 5 kartel produsen narkotika sudah diporakporandakan, namun pecahan ini kami waspadai bisa masuk ke Indonesia,” terang Budi Waseso.
Di dunia, menurutnya, jenis narkotika ada sekitar 444 dan sekitar 48 jenis narkotika baru yang sudah masuk ke Indonesia. Wilayah Indonesia yang begitu luas, kata Buwas, merupakan pangsa pasar yang cukup besar bagi peredaran barang haram tersebut.
Dari pemetaan yang dilakukan BNN, Bali dan Yogyakarta menjadi jalur pengiriman internasional. Sedangkan, pintu gerbang masuknya peredaran narkoba dari Aceh, Medan, Kaltim, Papua dan NTT.
“Pada bulan November ini ada sekitar 100 kilogram yang telah kami jaring,” ujarnya.
“Kondisi di lapangan pelaku narkoba untuk WNI pasti positif, namun WNA pasti negatif. Karena ini merupakan murni bisnis,” tambah Budi Waseso.
Yan