Butuh Lebih Dari Sekedar Keris Nogo Siluman Untuk Mempercayai Belanda



KORANJURI.COM-Kembalinya keris pusaka milik Pangeran Diponegoro dari Belanda ke tanah air rupanya menuai kontroversi dari insan perkerisan dan pengamat budaya, terkait babaran keotentikan keris pusaka milik pahlawan nasional tersebut.
Pertanyaan keragu raguan juga di lontarkan putra wayah Diponegaran dari salah satu putra alm. R.DR.Harto Purowowasono Diponegoro, BRM. Kusuma Putra,SH,MH.
Kusuma mempersoalkan babaran ricikan keotentikan pusaka leluhurnya yang lama tersimpan di Belanda. Meski secara umum ia merasa bersyukur pusaka tersebut sudah kembali ke Indonesia. Keraguan dikarenakan ketidak terbukaan validasi data sejarah ke masyarakat, sehingga menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat.
Belum lagi politik devide et impera dan penghancuran budaya oleh Belanda di masa silam, wajar masih ada rakyat Indonesia yang belum bisa mempercayai terhadap Pemerintah Belanda.
‘ Butuh lebih dari sekedar Keris Nogo Siluman untuk rakyat Indonesia mempercayai Belanda ‘ tegas Kusuma dalam keteranganya.
Pengembalian keris pusaka milik Pangeran Diponegoro oleh sebagian rakyat Indonesia memang dianggap belum cukup untuk mempercayai Pemerintah Belanda, mengingat ribuan kitab kuna milik sejarah bangsa Indonesia saat ini masih tersimpan di Belanda dan enggan mengembalikan ke negara asalnya.
Apalagi kitab kitab kuna tersebut merupakan sejarah penting peradaban bangsa Indonesia yang saat ini di pakai sebagai acuan para akademisi belajar sejarah Nusantara.
Kusuma berharap, Pemerintah Indonesia terus berusaha mengembalikan kitab dan serat serat kuna yang selama ini tersimpan ratusan tahun di Belanda.
Karena pengembalian pusaka milik Pangeran Diponegori sebenarnya hanya sebagian kecil dari nilai peninggalan sejarah yang ada di Belanda.
Belum lagi ribuan pusaka milik raja raja Nusantara dan para pahlawan nasioanal saat ini juga masih banyak tersimpan di Belanda.
Sebab pengembalian aset peninggalan bangsa Indonesia tidak hanya membuka sejarah yang selama ini tersimpan rapat di Belanda, tetapi juga akan membuka keagungan budaya leluhur Nusantara di masa silam.
Sebelumnya di beritakan, secara khusus Raja Belanda Willem Alexander di dampingi Ratu Máxima mengembalikan keris milik Pangeran Diponegioro di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Keris tersebut di terima langsung oleh Presiden Joko Widodo di dampingi ibu negara beserta sejumlah menteri.
Akan tetapi banyak tokoh meragukan keotentikan keris pusaka tersebut. Apakah benar keris naga siluman milik Pangeran Diponegoro./jk