KORANJURI.COM – Yayasan Istri, Suami dan Anak (ISANA) Dewata yang menaungi korban Bom Bali I merilis buku tentang kesaksian 14 janda korban Bom Bali I dalam Event ‘Peace & Harmony’ di Beach Walk, Kuta, Badung, 12 Oktober 2016. Buku tersebut ditulis dalam 2 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dalam sambutan tertulisnya menyatakan, dengan cinta kasih dan solidaritas kejadian memilukan 14 tahun silam itu tidak akan terulang lagi.
“Memutar Mindset itu lebih penting. Kita sepakat kejadian ini kita kutuk namun penyelesaian masalahnya yang patut kita tiru,” kata I Made Mangku Pastika.
Pastika menegaskan, dalam menyelesaikan konflik sosial yang sering terjadi di masyarakat harus dengan toleransi dan cinta kasih. Dengan buku yang mengungkap kesaksian janda korban tragedi itu, Pastika berharap sejarah kelam yang pernah terjadi tidak mempengaruhi perjalanan meniti kehidupan selanjutnya.
“Sehingga generasi muda kita menjadi generasi yang cinta kasih dan toleran,” ujarnya.
Sementara, I Made Sarjana yang menjadi ketua panitia acara ‘Peace & Harmony’ mengatakan, acara tahunan tersebut bertujuan agar para keluarga korban Bom Bali I memiliki kekuatan dan semangat untuk bangkit dan tidak ada lagi kesedihan.
“Dengan semangat kita mampu mengatasi semuanya,” jelas Sarjana.
Peringatan ke-14 tragedi Bom Bali I sekaligus untuk penggalangan dana cetak ulang buku tersebut. “Buku ini bercerita tentang orang tua tunggal dan korban Bom Bali I dalam usaha menghilangkan trauma,” kata Sarjana.
Yan