KORANJURI.COM – Kasus penyiksaan yang dilakukan Pranoto, warga Kampung Kemit Pepe, Kwaren, Klaten terhadap bocah FR (5), menyisakan trauma berat pada diri korban.
Ditemui Koranjuri.com di rumah orangtua korban, Wulandari, FR mengaku masih ketakutan tatkala mendengar suara pelaku dan suara mobil pelaku.
“Sampai saat ini masih trauma, ibunya juga trauma,” kata Hadi Suseno, kakek korban, Jumat, 27 Mei 2016.
Ia berharap kepada aparat penegak hukum untul menghukum pelaku seberat-beratnya.
Bekas-belas luka memar masih terlihat di sekujur tubuh FR, terutama di bagian tubuh depan dari dada hingga perut. Dalam hal ini, korban dan orangtua tunggalnya membutuhkan pendampingan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Jk