Biaya Murah Berkuliah di Polnas Denpasar, Cukup Rp 500 Ribu Jadi Mahasiswa

    


I Made Adi Purwantara, S.Kom, M.Kom, Direktur Politeknik Nasional Denpasar - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Politeknik Nasional (Polnas) Denpasar merancang skema biaya kuliah yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Dengan Rp 500 ribu sudah bisa berkuliah. Sehingga, tidak ada alasan bagi para orang tua untuk tidak menyekolahkan putra putrinya di Polnas Denpasar.

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi menjadi dambaan semua orang tua. Namun, terkadang himpitan kebutuhan sering menjadi kendala orangtua tidak bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan tinggi.

“Setelah membayar biaya pertama hanya Rp 500 ribu, bulan berikutnya membayar biaya pendidikan pokok (BPP) Rp 185 ribu selama 24 bulan dan membayar biaya pendidikan per semester Rp 596 ribu per bulan,” kata Direktur Polnas Denpasar I Made Adi Purwantara, S.Kom, M.Kom, Senin, 5 Juli 2021.

Kemudahan pendidikan itu ditujukan untuk tamatan SMA/SMK/MA dan D1/D2 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma 3 di kampus yang beralamat di Jalan Pandu No.9 Tanjung Bungkak, Denpasar Timur.

Jika kemudahan itu juga dirasa masih berat bagi para orang tua, maka Polnas menawarkan solusi lain yakni memberikan kredit tanpa bunga bagi para mahasiswa.

Selanjutnya, kata Adi bagi mahasiswa yang berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu, Polnas Denpasar siap nembantu dengan memberikan beasiswa KIP Kuliah.

I Made Adi Purwantara, S.Kom, M.Kom, Direktur Politeknik Nasional Denpasar - foto: Istimewa

I Made Adi Purwantara, S.Kom, M.Kom, Direktur Politeknik Nasional Denpasar – foto: Istimewa

“Dengan beasiswa KIP Kuliah, mahasiswa tersebut bisa kuliah gratis sampai tamat. Selama Kuliah mahasiswa juga mendapatkan uang saku Rp 700 ribu per bulan yang diberikan per semester sebesar Rp 4,2 juta langsung ke nomor rekening mahasiswa yang bersangkutan,” jelasnya.

Selain menyelenggarakan perkuliahan kelas reguler, Polnas Denpasar juga membuka kelas karyawan pada malam hari.

“Bagi calon mahasiswa baru yang ingin kuliah sambil kerja, saya anjuran ambil kelas karyawan. Begitu juga bagi mereka yang sekarang sedang bekerja dan ingin meningkatkan pendidikan ke jenjang Diploma 3, kami dengan senang hati menerima mereka,” ujarnya.

Memasuki usia 24 tahun, Polnas Denpasar memiliki tiga Program Studi (Prodi) yakni, Prodi Teknik Elektronika, Prodi Komputerisasi Akuntansi, dan Prodi Usaha Perjalanan Wisata.

Prodi Teknik Elektronika menghasilkan ahli madya di bidang sistem elektrikal dan otomatisasi hotel dan gedung berbasis IOT. Prodi Komputerisasi Akuntansi menghasilkan ahli madya akuntansi berbasis komputer yang banyak dibutuhkan semua dunia usaha

Sedangkan, Prodi Usaha Perjalanan Wisata menghasilkan ahli madya yang kelak terjun sebagai wirausaha muda berbasis digital atau bekerja di dunia pariwisata.

Polnas Denpasar adalah salah satu unit usaha STIKOM Bali Group dibawah naungan Yayasan Perguruan Teknik Nasional Bali (Yayasan PTN Bali). Yayasan tersebut dikelola oleh para tokoh dibalik kesukesan ITB STIKOM Bali seperti, Dr. Dadang Hermawan sebagai Ketua Yayasan PTN Bali, Prof. Dr. I Made Bandem, MA sebagai Pembina Yayasan dan Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si, Ak selaku Pengawas Yayasan.

Polnas Denpasar memiliki gedung kuliah berlantai tiga. Semua ruang kuliah dilengkapi LCD dan AC, ruang laboratorium, perpustakaan, dan ruang baca, yang semuanya terkoneksi dengan jaringan wifi secara gratis.

Adi Purwantara menambahkan, untuk menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik, saat ini Politeknik Nasional Denpasar sedang menambah fasilitas sarana berupa gedung baru lantai 3 yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan teknologi terbarukan.

“Kami tidak lagi menggunakan layar LCD dan papan tulis tapi sudah menggunakan smart TV dengan layar besar sehingga sangat support jika diselenggarakan perkuliahan secara hybrid learning,” ujarnya.

Sekedar diketahui, sejak 2 tahun lalu memimpin Polnas Denpasar Adi Purwantara mengembangkan sistem pembelajaran ke arah industry based. Hal itu sejalan dengan kebijakan kampus merdeka saat ini.

Beberapa mata kuliah dilaksanakan dengan terjun langsung dunia industri dan masyarakat. Selain meningkatkan hard skill, peningkatan soft skill mahasiswa juga menjadi prioritas utama melalui kegiatan kemahasiswaan seperti UKM, keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam pengabdian masyarakat, maupun kegiatan akademis dan non-akademis serta mengembangkan kewirausahaan mahasiswa.

“Lebih membanggakan lagi, dosen dan mahasiswa telah berkolaborasi untuk menghasilkan produk berbasis teknologi. Di antaranya charger bertenaga solar cell, tempat sampah pintar, lampu-lampu bertenaga surya, sterilize chamber,”

Saat ini, dosen dan mahasiswa Polteknas tengah mengembangkan 100 handsanitizer otomatis. Produk-produk tersebut beberapa diantaranya sudah dipasang di sudut kampus dan dimanfaatkan oleh civitas akademika Politeknik Nasional Denpasar, serta disumbangkan ke pihak lain. (Way)