Berbagi Tempat Belajar Untuk Siswa Pengungsi

oleh
Pendataan siswa SMK PGRI 3 Denpasar yang orangtuanya hidup di pengungsian oleh aktifitas Gunung Agung - foto: Wahyu Siswadi/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK PGRI 3 menyatakan kesiapannya menampung siswa asal Karangasem yang terdampak langsung aktifitas Gunung Agung dan menjadi pengungsi. Kepala sekolah setempat, Nengah Madiadnyana menjelaskan, jumlah siswa pengungsi yang sudah tertampung sebanyak 7 orang.

Kemungkinan, jumlah itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah pengungsi. Mereka kebanyakan siswa SMA plus asal Karangasem yang bisa mengikuti aktifitas belajar mengajar di kota asalnya.

“Kami siap melayani siswa asal karangasem yang ingin belajar disini,” jelas Madiadnyana, Kamis, 28 September 2017.

Aksi berbagi fasilitas belajar itu juga diikuti dengan perhatian sekolah kepada siswa, yang berasal dari Kabupaten yang diperkirakan bakal terkena dampak parah dari aktifitas Gunung Agung itu. Pihaknya menyatakan akan membebaskan SPP bagi siswa yang orangtuanya tak lagi bekerja di pengungsian.

Untuk mendapatkan data itu, sekolah mengumpulkan siswa yang berasal dari Kabupaten Karangasem dan melakukan dialog. Dari puluhan siswa yang dikumpulkan akhirnya ada 4 siswa yang menjelaskan kondisi orangtuanya berada di pengungsian.

“Kami berasal dari Selat Duda, yang jaraknya tidak sampai 2 km dari kawah. Bapak berprofesi guru dan tidak mengajar lagi karena harus mengungsi,” jelas seorang siswi Sekolah Kejuruan itu.

Menanggapi pernyataan siswanya, Nengah Madiadnyana akan melakukan verifikasi ulang dengan menemui orangtua masing-masing siswa.

“Kami akan melihat kondisi riil yang ada. Kalau memang harus, kami akan berikan bebas SPP selama bersekolah disini,” jelas Madiadnyana.

Jika melihat riwayat letusan Gunung Agung 54 tahun silam, terjadi selama setahun. Pihaknya juga memberikan keleluasaan kepada siswa pengungsi untuk belajar di SMK PGRI 3 selama situasi bencana masih berlangsung.

“Kelas X dan kelas XII, bisa jadi ini (situasi bencana) akan sangat lama. Saya perkirakan siswa pengungsi yang gabung di sekolah kami juga bertambah,” jelas Madiadnyana. (Way)

KORANJURI.com di Google News