Bank Purworejo Bukukan Aset Rp 259,6 Milyar di Akhir 2019



KORANJURI.COM – Dari tahun ke tahun, kinerja PD BPR Bank Purworejo terus mengalami peningkatan. Hingga akhir Desember 2019 aset yang dimiliki Bank Purworejo mencapai Rp 259,6 milyar. Dibandingkan tahun sebelumnya dalam kurun waktu yang sama, nilai asetnya Rp 217,4 milyar. Ini artinya, ada kenaikan nilai aset 19 persen.
Penyaluran kredit (OSC/Outstanding Credit) Bank Purworejo hingga akhir tahun 2019 mencapai Rp 232,8 milyar. Pada kurun yang sama tahun sebelumnya, penyaluran kredit hanya Rp 189,2 milyar. Jadi ada peningkatan 23 persen disini.
Bank Purworejo juga berhasil menghimpun dana dari pihak ketiga (simpanan tabungan, deposito) hingga akhir tahun 2019 sejumlah Rp 139,6 miliar. Pada tahun sebelumnya, dana yang berhasil dihimpun Rp 115,3 miliar. Ini artinya, juga mengalami peningkatan hingga 21 persen.
“Dari tabungan terkumpul hampir Rp 69 miliar, dan deposito mencapai Rp 70 miliar,” ujar Dirut PD BPR Bank Purworejo, Wahyu Argono Irawanto, SE, MM, Selasa malam (11/08/2020), dalam acara Gathering Bank Purworejo dengan Pewarta Purworejo dan Relasi, di aula setempat.
Pencapaian kinerja yang terus mengalami peningkatan ini, menurut Wahyu, salah satunya karena Bank Purworejo telah memiliki jaringan layanan kantor kas di beberapa wilayah, yakni, kantor kas Kutoarjo, Pituruh, Seren, Bener, Jenar, dan Krendetan.
Peningkatan positif ini, menjadikan Bank Purworejo menerima sejumlah penghargaan/ Awards, diantaranya, Golden Award dari Info Bank di tahun 2015, 2018, dan 2019 penghargaan Info Bank Awards untuk predikat sangat bagus di tahun 2016, 2017, 2018, juga Top BUMD Awards tahun 2018 dalam kategori Top BPR atas atas pencapaian kinerja, serta masih banyak lagi lainnya.
Wahyu menambahkan, Bank Purworejo saat ini tengah menuju Bank Syariah. Menghadapi hal itu, seluruh karyawan saat ini tengah menjalani berbagai pelatihan tentang pengelolaan perbankan secara syariah.
“Kita sudah bentuk tim untuk perubahan Bank Syariah ini,” jelas Wahyu.
Dengan pencapaian kinerja yang terus mengalami peningkatan ini, menurut Wahyu, sebagai bukti kalau Bank Purworejo terus bisa tumbuh dan berkembang, dan makin dipercaya masyarakat, stakeholder, maupun lembaga keuangan lainnya.
Diungkapkan oleh Wahyu, sejak dirinya memimpin Bank Purworejo dari tahun 2007 hingga sekarang, Bank Purworejo telah mendapatkan setoran modal pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2014, 2015 dan 2016.
“Selama empat tahun terakhir, Bank Purworejo belum mendapatkan setoran modal lagi. Jadi kami tidak mendapatkan bantuan dana dalam bentuk apapun dari pemerintah,” ungkap Wahyu.
Untuk kegiatan operasional perusahaan, ujar Wahyu, baik dalam ekspansi kredit maupun kegiatan perbankan lainnya, Bank Purworejo menggunakan dana antar bank dan dana masyarakat.
“Dalam masa Pandemi Covid-19, Bank Purworejo juga telah memberikan kebijakan relaksasi kredit pada para debitur terdampak, sesuai himbauan dan aturan dari OJK dan pemerintah,” kata Wahyu. (Jon)