KORANJURI.COM – ATM pertanian didirikan di 8 Kodim di Kodam Jaya. Penyebutan Anjungan Tunai Mandiri ini agak berbeda dari ATM pada umumnya. Karena ATM Si Komandan menyediakan dukungan beras gratis bagi warga miskin yang terdampak corona.
“Kasad bersama dengan Mentan serta BNI melakukan langkah terobosan untuk mengentaskan masyarakat miskin dari kesulitan yang dihadapinya,” kata Kadispenad Kolonel Inf Nefra Firdaus.
ATM Si Komandan diinisiasi oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Mentan Syahril Yasin Limpo beserta Senior Vice President BNI Koen Yulianto.
Nefra menambahkan, ATM Si Komandan tersebar di Kodim 0501/Jakpus, Kodim 0502/Jakut, Kodim 0503/Jakbar, Kodim 0504/Jaksel, Kodim 0505/Jaktim, Kodim 0506/Tangerang, Kodim 0509/Kab Bekasi dan Kodim 0508/Depok.
“2 lainnya jajaran Kodam III/Slw yaitu Kodim 0606/Kota Bogor dan Kodim 0621/Kab Bogor,” jelasnya demikian.
Ditambahkan, setiap ATM Pertanian Si Komandan menyediakan 1.5 Ton beras per hari untuk diberikan kepada 1.000 orang.
“Sebagai langkah awal, ada 8 ATM Pertanian Si Komandan yang ditempatkan di 8 Kodim di Jakarta & Depok, kemudian 2 ATM Si Komandan lagi yang ditempatkan di 2 Kodim disekitar Bogor,” kata mantan Danrem 012/Teuku Umar itu.
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan, upaya yang dilakukan bersama dengan Kementan dan BNI itu untuk memfasilitasi dan menjabarkan instruksi Presiden dalam membantu masyarakat miskin yang terdampak virus Corona.
“Semua telah bekerja keras, kita (TNI AD) mencoba memfasilitasi kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat,” jelas Jenderal Andika.
“Saat ini baru di 10 titik, ke depan kita berharap mesin ini bisa di tempatkan di 317 Kodim,” tambahnya.
Senada dengan disampaikan Kasad, Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo mengatakan, yang dilakukannya bersama TNI AD dan BNI maupun stakeholders merupakan implementasi dari kehadiran negara di tengah masyarakat.
“Negara wajib hadir di tengah masyarakat, apalagi dalam kondisi seperti saat ini, dampak ekonomi bisa berimbas ke sektor sosial maupun lainnya yang lebih luas,” jelas Syahril Limpo.
Persediaan beras disiapkan untuk dua bulan.
“Semuanya ikut terlibat dan dalam kurun waktu 1 atau 2 minggu akan kita evaluasi,” jelasnya. (Bob)