KORANJURI.COM – Memasuki 50 tahun usia Arak Bali Dewi Sri (1968-2018), Hatten Wines sebagai produsen spirit lokal Bali itu, mengadakan kompetisi bartender dengan material arak. Ini menjadi tantangan yang berbeda untuk para bartender dalam meramu Mikol lokal sehingga terasa berbeda untuk disajikan diatas meja bar.
Acara itu bertajuk ‘Arak Bali Festival’ – Young Creative & Cultured yang dipadukan dengan Workshop Arak Dewi Sri.
Berlangsung secara outdoor di halaman kantor Hatten Wines di jalan Bypass Ngurah Rai, kompetisi itu digelar cukup meriah. 22 peserta mengikuti acara itu, meski permintaan lebih banyak dari jumlah yang dijaring.
Bayu Hendra Ketua Himpunan Bartender Indonesia (HBI) menjelaskan, tidak selamanya arak yang sudah mentradisi secara turun temurun oleh masyarakat Bali menjadi hal yang dikonotasikan negatif.
“Kompetisi ini dibuat cukup ketat, hanya bartender yang memiliki outlet dan sertifikasi saja yang kita akomodir menjadi peserta,” jelas Bayu Hendra, Jumat (16/11/2018).
Regulasi yang cukup ketat itu dikatakan, ada tujuan yang akan dicapai dalam kompetisi tersebut yakni, arak akan dibawa ke meja bar dan menjadi beverages yang dijual secara profesional.
Tujuan itu sekaligus untuk mempromosikan arak Bali ke level yang lebih tinggi. Karena menurut Hendra, spirit lokal (arak) Bali yang diproduksi secara tepat dan benar akan layak dikonsumsi.
“Arak kalau diproduksi dengan baik dan benar, itu layak dikonsumsi,” jelas Hendra.
Kompetisi itu mengambil tema ‘International Cocktail Presenting Balinese Spirit’ atau Cocktail bertaraf internasional yang diracik dari bahan baku spirit lokal atau lokal.
Sementara, Komang Swasta sebagai ketua panitia menambahkan, Kompetisi yang digelar sekarang menjadi yang pertama yang diadakan di luar ruangan. Sebelumnya, kompetisi yang sama pernah digelar namun tidak sebanyak peserta yang saat ini mengikuti event.
“Karena ini usia 50 tahun Arak Dewi Sri, maka kita adakan dengan mencari peserta profesional. Antusias calon peserta cukup besar namun kita pilih yang sesuai persyaratan,” ujar Komang Swasta yang juga General Manager sebuah beach bar di Sanur ini.
Swasta menjelaskan, event yang kali pertama ini digelar bakal dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya secara rutin. Rencananya, event kedepan akan dilengkapi dengan piala bergilir. Dengan demikian, keberlanjutan dari event itu akan tetap memiliki prestis tersendiri bagi para bartender profesional.
Event yang digelar Hatten Wines itu berlangsung selama sehari pada Jumat, 16 November 2018. Rangkaian kegiatannya diawali dengan seminar dengan tema ‘Seminar Capturing Millenial Travelers Through Omni TX & Tourism 4.0’ di Hotel Trans Resort Bali.
Hatten Wines merupakan salah satu produsen anggur (wine) yang berpusat di Bali. Hatten Wines pertama kali didirikan pada tahun 1994 oleh Ida Bagus Rai Budarsa atau biasa dipanggil Bapak Gus Rai. Produk pertamanya adalah Rosé Wine yang menjadi andalan Hatten Wines hingga saat ini. (Way)