KORANJURI.COM – Menunggang kuda bagi masyarakat pesisir di Rote Ndao menjadi tradisi. Namun tradisi yang sarat dengan ketrampilan tinggi itu sudah mulai hilang. Untuk mengangkatnya kembali, Pemkab Rote Ndao mengadakan kejuaraan pacuan kuda memperebutkan piala Bupati.
Kejuaraan pacuan kuda Bupati Cup tersebut digelar untuk beberapa kelas, diantaranya kelas dengan lintasan sejauh 1.000 meter hingga 2.000 meter. Acara ini berlokasi arena pacuan kuda di Dusun Kolobolohun, Desa Ngodimeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, dan berlangsung mulai 9-12 Agustus 2016.
Kejuaraan diikuti oleh 103 kuda pacu. “Ini dapat menjadi ajang bagi para atlit-atlit pemula serta menarik wisatawan kewilayah Rote Ndao,” jelas Bupati Rote Ndao, Leonard Haning.
Bupati juga berharap kegiatan serupa bisa rutin digelar setiap tahun sebagai sarana hiburan rakyat dan untuk melestarikan budaya orang Rote. Selain itu, tradisi pacuan kuda itu berpotensi mendatangkan wisatawan.
“Perlu dimonitor perkembangan jumlah wisatawan yang datang di setiap acara pacuan kuda ini. Dinas pariwisata bisa merinci dan melaporkan data tersebut,” jelas Haning.
Zak