KORANJURI.COM – Sebuah lapangan di dalam Lapas Kerobokan disulap menjadi arena konser. Sebuah panggung dilengkapi sound system dan tata cahaya warna-warni menjadi pendukung adanya sebuah konser.
Disitu, grup band yang akan tampil adalah Antrabez atau Anak Terali Besi. Grup band ini digawangi 8 personil yang merupakan warga binaan di Lapas Kerobokan. Formasi Antrabez masing-masing, Okta pemain gitar, Micky bass, Firdaus Bolang pada drum, Ronald keyboard, Dwi lead gitar dan vocal, Febri, Tantri dan Sheila.
Okta, pentolan Antrabes mengaku sangat terharu dengan terwujudnya konser yang tidak lepas dari peran Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, Slamet Prihantoro.
“Bisa mewujudkan impian konser di dalam LP sungguh tidak bisa diungkapkan kata-kata,” jelas Okta yang baru akan bebas di tahun 2018 ini di Lapas Kerobokan, Jumat 28 Oktober 2016.
Menurutnya, konser tersebut menjadi pesan moral kepada para narapidana dan masyarakat luas bahwa kreatifitas bisa dilakukan dimana saja. Tak terkecuali, di dalam ruang terbatas yang disebut sebagai Lembaga Pemasyarakatan.
Beberapa musisi nasional ikut mendukung konser launching album Antrabez bertajuk ‘Saatnya Berubah’, diantaranya, Roby Navicula dan Jerinx dari grup band Superman is Dead (SID). Mereka membawakan lagu-lagu hits secara akustik.
Meski digelar di dalam lapas, konser tersebut cukup menyita perhatian dari para narapidana. Mereka berkumpul rapi di lapangan sambil ikut bernyanyi. Dengan gitar akustiknya, Roby Navicula membuka dengan hits-nya berjudul ‘Metamorfosa’ dan ‘Mafia Hukum’.
Sedangkan Jerinx SID menghentak suasana dengan lagu ‘Jadilah Legenda’ dan ‘Sunset di Tanah Anarki’ yang berduet bareng Tantri, salah personil Antrabez.
“Dukungan teman-teman musisi membuat kami merasa mendapatkan semangat. Tidak cukup hanya dengan ucapan terima kasih,” kata Okta.
Album ‘Saatnya Berubah’ akan diproduksi perdana sebanyak 500 keping compact disc dan akan didistribusikan secara umum. Harga per keeping cd dibandrol Rp 50 ribu.
“Ada perhitungan royatinya termasuk untuk para musisi, pencipta lagu dan ke pemerintah,” jelas manajer Antrabes, Mario Sihombing.
Way