KORANJURI.COM – Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Electoral Stakeholder Forum (AESF) III yang berlangsung pada 22-26 Agustus 2016 di Bali. Forum tersebut melibatkan badan penyelenggara pemilu dan lembaga swadaya masyarakat di Asia.
Mengusung tema ‘Transparency and Integritas for Quality Election’ bertujuan untuk memperkuat upaya masing-masing negara di Asia dalam mengembangkan demokrasi pemilu.
Peserta kegiatan konferensi tersebut adalah instansi penyelenggara pemilu negara di Asia, lembaga penggiat pemilu nasional dan internasional maupun akademisi yang diikuti 36 negara dengan jumlah peserta mencapai 197 orang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menutup acara mengatakan, demokrasi menjadi aset bagi diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.
“Di bidang demokrasi Indonesia sangat aktif di luar negeri antara lain meningkatkan kerjasama dalam konteks demokrasi melalui Bali Demokrasi Forum (BDF),” jelas Retno Marsudi, Rabu, 24 Agustus 2016.
Menurut Retno, demokrasi bukan merupakan pilihan tapi menjadi keharusan untuk menciptakan good governance. Sebab, keterkaitan pemerintahan yang baik dengan kesejahteraan masyarakat cukup tinggi.
Sementara, komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay mengatakan, pertemuan AESF III di Bali menghasilkan beberapa dokumen kesepakatan untuk mendorong transparansi dan integritas penyelenggaraan pemilu yang berkualitas di tiap-tiap negara.
Menurutnya, Indonesia menjadi negara yang dipandang sukses menyelenggarakan pemilu secara demokratis dengan keterlibatan banyak pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat. Hal itu, kata Hadar Nafis Gumay, menjadi catatan baik untuk negara-negara pelaksana pemilu di Asia dalam mengembangkan proses demokrasi di negara mereka.
“Pertemuan disini menjadi unik karena antara penyelenggara dan LSM menjadi satu. Ini sangat jarang terjadi dan Indonesia jadi model penyelenggaraan pemilu dengan kerjasama cukup baik antara LSM dan penyelenggara,” ujar Hadar.
Sebelumnya, Konferensi AESF I diselenggarakan di Bangkok, Thailand 2012 yang dihadiri Organisasi Masyarakat Sipil di Asia. Kemudian, AESF II diselenggarakan di Dili, Timor Leste dengan dihadiri 12 delegasi dari 27 negara. AESF II menghasilkan dokumen yang disebut ‘Indikator Dili pada Pemilu Demokratis’. Dokumen Dili digunakan sebagai pedoman utama untuk menilai kredibilitas pemilu.
Way