Adrianus Mooy Ajak Peserta KPR III Pantang Menyerah

oleh
Adrianus Mooy/Istimewa

KORANJURI.COM – Mantan Gubernur Bank Indonesia, Prof. Dr. Adrianus Mooy tampil sebagai pembicara kunci di hari pertama Kemah Pemuda Rote III, Sabtu, 10 November 2017. Di depan 116 peserta KPR III, Adrianus memberikan wejangan agar tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup dan mengejar cita-cita, sekalipun berkali-kali mengalami kegagalan.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Uni Eropa ini mengisahkan, jatuh bangun perjalanan hidup dalam meraih cita-cita.

“Cita-cita saya jadi insinyur namun gagal dan ternyata Tuhan siapkan saya menjadi ekonom yang kemudian hari menjadi Gubernur Bank Indonesia,” ungkap Rektor Universitas Pelita Harapan Surabaya ini.

Kegagalan, bagi Adrianus Mooy dijadikan pelecut semangat. Sukses harus melewati proses yang terkadang menyakitkan. namun dirinya meyakini kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

“Tetapi juga karena ada rencana Tuhan yang lain bagi setiap orang yang mengalami kegagalan,” ujarnya.

Adrianus Mooy juga meminta pemuda Rote Ndao untuk terus melakukan pengembangan diri melalui jenjang pendidikan formal. Membekali diri melalui pelatihan-pelatihan ketrampilan dan kepemimpinan serta manajemen seperti yang sedang diikuti di Kemah Pemuda Rote III.

“Para pemuda Rote harus menjadi individu yang tangguh dalam mengahdapi berbagai tantangan hidup dengan memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki semaksimal mungkin dan jangan sekali-kali menyerah,” kata pria kelahiran Lotelutun desa Oelasin ini.

Pemuda juga diminta jangan cepat berpuas diri dengan pencapaian dirinya, namun harus terus berupaya meningkatkan kapasitas diri dan kariernya. Kebanyakan orang Rote cepat berpuas diri atas pencapain dirinya. Padahal, menurut Adrianus, semestinya terus berusaha mencapai sesuatu yang lebih tinggi.

“Saya berbangga pada almarhum ayah saya yang walaupun seorang guru kecil di kampung kecil dan pulau kecil namun karena doa dan dorongannya maka saya bisa menjadi guru besar di kota besar dan kampus besar Universitas Indonesia Jakarta,” ungkap Adrianus.

Mengakhiri kisah hidup perjuangan dan perncapaian kariernya, salah satu putera terbaik Rote ini, memotivasi para pemuda Rote untuk berpikir dan bertindak di luar kotak dan komunitasnya.

“dengan memanfaatkan apa yang ada dan pantang menyerah dalam berjuang mencapai cita-cita dengan selalu bersandar dan berharap kepada Tuhan, karena dirinya telah membuktikannya,” ujarnya demikian. (*)

KORANJURI.com di Google News