60 Peserta Ikuti Pelatihan Merangkai Hantaran Pernikahan

oleh
Sebanyak 60 anggota Fatayat NU Ranting Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, mengikuti pelatihan merangkai hantaran pernikahan yang diselenggarakan oleh Fatayat NU PAC Bayan, bekerjasama dengan mahasiswa KKN IAINU Kebumen, Jum'at (26/08/2022) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 60 anggota Fatayat NU Ranting Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, mengikuti pelatihan merangkai hantaran pernikahan yang diselenggarakan oleh Fatayat NU PAC Bayan, bekerjasama dengan mahasiswa
KKN IAINU Kebumen, Jum’at (26/08/2022).

Pelatihan Pemberdayaan Perempuan tersebut menghadirkan Puji Astuti, S.Sy., Penyuluh Agama Islam sebagai narasumber. Menurutnya, program penyuluh agama Islam tidak hanya sebatas pada bidang dakwah saja, tetapi juga ada bidang lain, termasuk penyuluhan dalam bidang pemberdayaan ekonomi.

“Harapannya, para perempuan selain aktif dibidang keagamaan dan organisasi, juga harus multitalenta dan produktif dengan cara meningkatkan skill melalui kreatifitas-kreatifitas yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Puji, yang juga Ketua Fatayat NU PAC Bayan ini.

Nasihatul Fuadah, salah satu mahasiswa KKN IAINU Kebumen mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut disinkronkan dengan program KKN Mandiri tahun 2022. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Dalam pelatihan tersebut, kata Fuadah, peserta dilatih untuk membuat rangkaian hantaran pernikahan berupa mukenah, sajadah, handuk dan lainnya.

“Sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi keluarga, apalagi di era menuju endemi seperti sekarang ini perlu ada trobosan-trobosan dalam meningkatkan ekonomi,” kata Fuadah.

Hanif Musangadah, A.Md selaku sekretaris PAC Fatayat NU Kecamatan Bayan menegaskan, bahwa kegiatan pelatihan merangkai hantaran pernikahan seperti itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama kader Fatayat yang seluruh anggotanya adalah perempuan.

Menurutnya, perempuan saat ini tidak hanya dituntut untuk pandai mengurus rumah tangga tetapi juga harus mampu mandiri secara ekonomi.

“Melalui kegiatan pelatihan ini kami berharap anggota Fatayat bisa mendapatkan ilmu, pengalaman dan skill baru sehingga dapat dikembangkan menjadi modal untuk membuka wirausaha, mengisi waktu luang untuk kegiatan yang produktif dan memunculkan nilai ekonomi,” pungkas Musangadah. (Jon)

KORANJURI on GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News