KORANJURI.COM – Selama 6 hari pertama Operasi Patuh Candi 2017, dari tanggal 9-14 Mei 2017, Satlantas Polres Kebumen berhasil menindak 991 pelanggar. Dari jumlah tersebut, 805 pelanggar ditindak dengan E- tilang. Sementara sisanya, 186 ditilang manual. Dan selama 6 hari itu, tidak ada kejadian laka lantas.
Demikian dijelaskan Kasatlantas Polres Kebumen, AKP Aditia Mulia Ramdhani, SIK. Dalam Operasi Patuh, petugas mengutamakan penindakan untuk semua jenis pelanggaran.
“70% ke penindakan, yang 30% tindakan preventif dan preemtif,” jelas Aditia.
Dari pengamatan Aditia, pelanggaran didominasi karena tidak memakai helm. Yang menjadikan Aditia prihatin, banyak orang tua yang memboncengkan anaknya, tanpa memakaikan helm pada si anak.
Karena itulah, Aditia menghimbau kepada para orang tua di wilayah Kebumen, untuk memperhatikan keselamatan anak-anak saat diboncengkan, yakni dengan memakaikan helm pada mereka
“Anak-anak juga punya hak untuk selamat. Asumsi selama ini bahwa anak-anak belum patuh hukum, itu tidak benar. Kecelakaan diawali dari sebuah pelanggaran,” ujar Aditia, Senin (15/5).
Dalam Operasi Patuh ini, Satlantas Polres Kebumen mengerahkan 32 personel, ditambah personel gabungan dari Dinas Perhubungan, TNI, Satpol PP, UP3D Samsat Kebumen, Intelkam, dan Sabhara.
“Operasi ini memang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” jelas Aditia.
Melihat hasil yang didapat, kata Aditia, hasil operasi melebihi target, dimana untuk Polres Kebumen, target perhari 75 penindakan. Dalam sehari, operasi dilakukan minimal sekali, dan idealnya tiga kali.
Dampak dari Operasi Patuh ini, jelas Aditia, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tertib administrasi. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya pemohon sim, baik baru maupun perpanjangan.
Jon