45 Guru dan Karyawan SMK Kesehatan Purworejo Ikuti IHT

oleh
Pelaksanaan In House Training di SMK Kesehatan Purworejo, Senin (07/06/2021) hingga Selasa (08/06/2021) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 45 peserta, terdiri dari para guru dan karyawan SMK Kesehatan Purworejo, mengikuti kegiatan IHT (In House Training) yang diadakan pihak sekolah selama dua hari, dari Senin (07/06/2021) hingga Selasa (08/06/2021).

Kegiatan IHT ini, secara seremonial dibuka oleh Bani Mustofa, MPd, Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Provinsi Jawa Tengah, Senin (07/06/2021).

Menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, SSos, MPd,
IHT ini merupakan bagian dari rutinitas sekolah, yang diadakan untuk mengevaluasi kinerja guru-guru dalam melakukan kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) selama setahun kemarin.

Juga, kata Nuryadin, untuk mengkritisi materi-materi kurikulum selama satu tahun kemarin. Dari hasil evaluasi Itu kemudian dirumuskan untuk kurikulum atau strategi KBM, serta administrasi guru di tahun yang akan datang.

“Sehingga nanti tentu akan ada perubahan yang lebih baik lagi karena kita ketahui di tahun kemarin tidak bisa maksimal karena krisis Corona,” ujar Nuryadin, di sela-sela kegiatan.

Hal itu, kata Nuryadin, menjadi catatan khusus bagi sekolah di dalam IHT ini, karena belum bisa diketahui, apakah di tahun depan situasi sudah normal atau belum.

Meski Menteri Pendidikan mengatakan akan normal, namun dari gubernur belum ada kebijakan tentang itu.

“Tentu itu menjadi catatan kami untuk bagaimana materi-materi KBM itu betul-betul dirumuskan dengan baik berdasarkan evaluasi di tahun kemarin,” ujar Nuryadin.

Dalam IHT yang juga dihadiri Ketua Yayasan Bina Tani Bagelen, Ir Ari Tiasadi itu, menghadirkan dua narasumber, Sehat Kandiawan, SPd, MPd dari SMKN 6 Purworejo di hari pertama, dan Dwi Susilowati, MPd, Waka Kesiswaan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta di hari kedua.

Dwi Susilowati, ungkap Nuryadin, akan berbagi cerita tentang pengalaman empirik menajemen pengelolaan siswa di Madrasah Mu’allimaat. Di madrasah tersebut, siswanya semuanya putri. Dan kebetulan di SMK Kesehatan Purworejo siswanya juga mayoritas putri, dengan pendekatannya sama, Multiple Intelligence.

IHT, kata Nuryadin, bagian dari untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dia berharap masyarakat dan anak-anak bisa merespon bahwa pihak sekolah sungguh-sungguh dan serius dalam mempersiapkan kurikulum dan administrasi KBM di tahun 2021.

“Juga ada penyampaian kebijakan umum dari kepala sekolah, dari guru BP dan guru Agama. Karena kedepan, pendekatan yang dilakukan SMK Kesehatan Purworejo, betul-betul memaksimalkan peran guru BP dan Agama di garda depan,” ujar Nuryadin.

Diharapkan, guru BP dan agama betul-betul bisa mendampingi dan melayani siswa dengan baik dan memberikan kesejukan bagi siswa, biar merasa nyaman dan terayomi.

“Sekarang, mayoritas anak-anak kurang mendapat perhatian di rumah dan peran lingkungan juga kurang. Namun di sekolah, siswa akan merasa terayomi dan merasa nyaman dengan peran guru BP dan guru Agama tersebut, yang didukung guru-guru lainnya,” pungkas Nuryadin. (Jon)

KORANJURI.com di Google News