KORANJURI.COM – Imigrasi Soekarno-Hatta mengamankan 4 Warga Negara Asing berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan. Keempat WNA tersebut diduga kuat memalsukan dokumen perjalanan, di antaranya Paspor dan Visa.
Keempat pelaku diamankan dalam operasi pengawasan orang asing selama musim puncak (peak season) di bulan Desember 2023 hingga Februari 2024.
Warga Negara Asing pengguna paspor palsu lainnya yaitu WN Irak berinisial MHAA. MHAA berusaha keluar wilayah Indonesia menuju Amsterdam menggunakan Garuda Indonesia nomor penerbangan GA88.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta Subki Miuldi mengatakan, hasil pendalaman di check in konter menunjukkan kejanggalan. MHAA menggunakan paspor Uni Emirat Arab palsu.
“Yang bersangkutan dijerat pasal 119 ayat 2 UU RI Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian,” kata Subki, Kamis, 22 Februari 2024.
Sedangkan FAIA seorang WNA asal Sudan diamankan karena berusaha memasuki Wilayah Indonesia dengan visa kunjungan 211A palsu.
FAIA datang dengan Maskapai Etihad Airways nomor penerbangan EY474. FAIA menunjukkan paspor dan visa yang diduga palsu atau dipalsukan.
Hal ini diketahui petugas pemeriksa setelah melakukan pengecekan visa lewat laman Molina Imigrasi. FAIA dijerat dengan Pasal 121 (b) UU RI Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Dua WNA Suriah yang lain bernisial IH dan MA diamankan ketika keduanya tiba di Indonesia menggunakan Maskapai Emirates Airlines nomor penerbangan EK356.
Saat berada di konter pemeriksaan keimigrasian, IH dan MA menyerahkan masing-masing satu paspor Bulgaria dan satu lembar e-Visa on Arrival.
Setelah dilakukan pemeriksaan, 2 WNA Suriah tersebut sudah memiliki Visa Kunjungan masing-masing atas nama IH dan MA yang diajukan menggunakan paspor Suriah. Petugas juga menemukan Surat Izin Mengemudi yang diterbitkan otoritas Turki atas nama MA.
Pelaku HI dan MA terbukti menggunakan Paspor Uni Emirat Arab palsu dan dijerat dengan Pasal 119 ayat 2 UU RI Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian.
“Operasi pengawasan kami lakukan untuk meminimalisasi resiko keamanan, kami memastikan selective policy selalu dijalankan,” kata Subki Miuldi. (Bob)