372 Siswa PN-PN 2 Purworejo Ikuti Wisuda dan Pelepasan

    


Wisuda dan Pelepasan 372 siswa SMK PN - PN 2 Purworejo, Sabtu (18/5) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – 372 siswa kelas XII SMK PN – PN 2 Purworejo, tahun ajaran 2018/2019 menjalani wisuda dan pelepasan siswa, Sabtu (18/5). Wisuda ditandai dengan pengalungan samir kepada para wisudawan. Meski terkesan sederhana, wisuda yang berlangsung di bulan puasa ini tetap meriah.

Ke 372 siswa yang diwisuda tersebut, berasal dari beberapa kompetensi keahlian. Untuk SMK PN, dari jurusan Multimedia, Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Pemesinan, dan Teknik Gambar Bangunan. Untuk PN2, dari jurusan Teknik Audio Video, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Sepeda Motor.

Pada kesempatan tersebut, ada pemberian penghargaan siswa-siswa berprestasi. Dari SMK PN, peringkat satu hingga tiga berdasarkan nilai rata-rata USBN dan UNBK diraih, Agung Prasetyo, XII TKR B, nilai 77,1, Muhammad Dwi Firmansyah, XII MM B, nilai 76,3, Muhammad Maulana Ainul Yaqin, XII TGB, nilai 76,2.

Untuk SMK PN 2, peringkat satu hingga tiga berdasarkan nilai rata-rata USBN dan UNBK diraih, Miftachul Huda, XII TSM B, nilai 78, Muhammad Naufal Mahfudz, XII TSM A, nilai 77, Rozaq Afgan, XII TAV, nilai 76.

Ada tradisi unik dalam pelepasan kali ini, yakni upacara pedang pora. Dalam pedang pora, ada pembacaan janji atau ikrar alumni, yang diikuti oleh semua siswa. Inti dari ikrar ini, para alumni supaya tetap menjaga nama baik almamater. Usai pembacaan ikrar, dilanjutkan dengan penyerahan alumni kepada Purwanto, selaku ketua alumni, yang tergabung dalam Gundala.

Pada kesempatan tersebut, Purwanto selaku ketua Gundala menyatakan siap menerima dan membantu, serta memfasilitasi dan menampung anggota baru Gundala dalam mewujudkan cita-cita mereka, di seluruh Indonesia.

Arie Edy Prasetyo, selaku Pembina Yayasan Pembaharuan, yang dalam kesempatan tersebut memberikan penghargaan pada siswa peraih nilai ujian 100 untuk mapel Bahasa Indonesia, Rizki Narendra, jurusan TKR, menyatakan, alumni SMK PN – PN 2 banyak tersebar di seluruh Indonesia. Mereka, sudah banyak yang berhasil dan sukses.

Dari pihak sekolah, kata Arie, sudah membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, keahlian sesuai kompetensi masing-masing, dan pendidikan karakter khas SMK PN – PN 2, untuk melengkapi mereka (alumni), baik dalam melanjutkan pendidikannya, atau bekerja, maupun bekerja sambil kuliah.

“Sesuai anjuran pemerintah, supaya 30 persen lulusan SMP melanjutkan ke SMA, dan 70 persennya ke SMK. Tujuannya, supaya lebih banyak warga negara yang mandiri,” kata Arie.

Pada orang tua siswa, Arie meminta supaya merubah mindset, dengan istilah mangan ora mangan asal kumpul, menjadi kumpul ora kumpul asal mangan, dalam arti luas. Karena, banyak siswa yang diterima bekerja, baik itu di dalam maupun luar negeri, mengundurkan diri, karena orang tua tak ingin anaknya jauh dari rumah.

“Semoga para lulusan mendapatkan pekerjaan atau tempat perkuliahan yang baik, dan nantinya bisa menjadi orang yang sukses, dengan tetap menjaga nama baik almamater,” ujar Arie. (Jon)