KORANJURI.COM – Lonjakan kasus covid-19 yang cukup drastis di Bali mengarah pada varian Omicron. Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, dugaan itu diperkuat dengan kemunculan kasus yang mulai naik sejak tiga minggu pasca tahun baru.
“Kalau kasus yang muncul sekarang ini, saya kira sudah merupakan Covid-19 varian Omicron,” kata Koster di Jayasabha, Selasa, 8 Februari 2022.
Koster menambahkan, pada liburan akhir tahun 2021 banyak warga menuju ke Bali untuk berwisata dan berlibur. Periode liburan baru berakhir pada 8 Januari 2022. Kasus terlihat naik mulai 15 Januari 2022. Mengingat, sebelumnya kasus harian hanya satu digit.
Ditambahkan, dalam periode 15-25 Januari kasus cenderung naik hingga mencapai empat digit.
“Kalau kasus aktif sekarang sudah mencapai 10 ribu lebih. Saya kira itu sudah Omicron. Karena perkembangannya yang sangat cepat dalam satu minggu belakangan ini,” ujar Gubernur.
Kasus terkonfirmasi pada gelombang ketiga ini, mencatat 90% kasus aktif muncul tanpa gejala atau OTG. 10 persen sisanya dirujuk ke Rumah Sakit dan bergejala ringan.
Menyikapi lonjakan kasus ini, Pemprov Bali bersama TNI-Polri dan Bupati/Walikota se-Bali melakukan langkah cepat.
“Sekarang bagi yang kena covid walaupun bergejala ringan, harus masuk isolasi terpusat. Tidak boleh isolasi mandiri,” kata Koster.
“Yang masuk rumah sakit bergejala sedang, dan berat. Kemudian langkah berikutnya menjalankan protokol kesehatan dengan ketat,” tambahnya.
Sementara, perkembangan kasus harian Covid-19 di Bali pada Selasa (8/2/2022) terjadi penambahan sebanyak 2.425 orang positif covid-19, sembuh 353 orang dan meninggal dunia 5 orang.
Jumlah kasus tertinggi disumbang Denpasar 798 orang, Badung 642, Tabanan 238, Gianyar 186, Buleleng 178, Klungkung 157, Bangli 91, Karangasem 72, Jembrana 61, dan luar Bali 2 orang.
“Karena pencapaian vaksinasinya cukup tinggi, walaupun ada varian Omicron, astungkara resikonya rendah dan dapat dikelola dengan baik sehingga tidak banyak yang masuk rumah sakit. Astungkara mereka ini cepat sembuh,” ujar Gubernur. (Way)