KORANJURI.COM – 17 desa/kelurahan dari 16 kecamatan se Kabupaten Purworejo, mengikuti Lomba Kampung Cantik. Lomba ini diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo.
Menurut Bambang Setyawan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo, lomba Kampung Cantik tersebut diadakan sebagai cara untuk memasyarakatkan wilayah yang ramah lingkungan, tentang kebersihan maupun keindahannya.
“Memasyarakatkan itu caranya bermacam-macam. Kalau sosialisasi terus, kurang maksimal. Ini kita kemas dalam bentuk lomba, yang menitikberatkan kepada keindahan dan kebersihannya,” ujar Bambang, Kamis (19/11/2020).
Dijelaskan oleh Bambang, pada tahap pertama, kecamatan menilai desa/kelurahan. Kemudian,
tiap kecamatan mengusulkan satu desa. Khusus kecamatan Purworejo, ada dua peserta, satu dari desa dan satu kelurahan.
Penilaian Lomba Kampung Cantik ini dilakukan oleh tim penilai, terdiri dari OPD terkait, Bapermas, perhutani, tim penggerak PKK, aktivis lingkungan, bank sampah, dan LH. Penilaian dimulai bulan Oktober 2020.
“Saat ini sedang proses penilaian, dan belum final. Score penilaiannya dengan angka jadi sangat obyektif,” kata Bambang.
Indikator dalam penilaiannya, ungkap Bambang, antara lain, penanganan sampah, implementasi pengolahan sampah dengan prinsip 3 R, ketersediaan dan penataan tanaman penghijauan di pekarangan, jalan, gang dan fasum, ketersediaan MCK.
Berfungsinya saluran drainase, kondisi lingkungan umum dan lingkungan pemukiman, upaya masyarakat dalam pengelolaan SDA dengan pembuatan biopori, sumur resapan, paving block dan pemanenan air hujan, kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh masyarakat, keterlibatan masyarakat dalam proses kegiatan, pelaksanaan program kegiatan yang direncanakan, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kreativitas dan inovasi.
“Dengan kegiatan ini, berarti kan masyarakat itu bisa berpartisipasi aktif di dalam menciptakan kebersihan dan keindahan di lingkungan masing-masing,” jelas Bambang.
Dan harapannya, menurut Bambang, kemudian bisa menjadi titik pantau Adipura, menjadi wisata bagi masyarakat sekitarnya dan yang penting kemudian, masyarakat yang berkunjung itu bisa mereplikasi di tempatnya masing-masing.
“Kita ambil juara 1, 2, 3, dengan hadiah trofi dan uang pembinaan. Juara 1 Rp 2 juta, juara 2 Rp 1,5 juta, dan juara 3 Rp 1.250.000,-,” pungkas Bambang. (Jon)