KORANJURI.COM-Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Parwito mewakili Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memimpin apel gelar pasukan di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar yang diikuti seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.
Apel menandai berakhirnya latihan drill Pertempuran Kota (Purkota) yang digelar di wilayah Korem 074/Warastratama. Sabtu (26/02).
Melalui amanat Pangdam IV/Diponegoro, Kasdam menyampaikan, latihan di gelar sebagai bentuk kesiapan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi ancaman yang mungkin timbul mengganggu stabilitas negara, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seperti radikalisme yang mengarah pada terjadinya ancaman terorisme.
“Kondisi tersebut harus segera kita antisipasi, jangan sampai kita kalah cepat dari kelompok kelompok radikal yang berusaha melakukan aksi untuk mengganggu stabilitas keamanan wilayah maupun nasional” Jelas Kasdam dalam sambutanya
Kasdam, akhir akhir ini disinyalir banyak bermunculan pengikut paham radikalisme agama yang fanatik atau ekstrim. Tak jarang dalam mengaktualisasikannya kerap menggunakan cara kekerasan.
“ Oleh karena itu kita harus maksimalkan kinerja aparat intel di lapangan. Lakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat teritorial, serta melakukan kegiatan pembinaan mental dan hukum. Optimalkan peran Babinsa di wilayah masing-masing untuk meminimalisir kemungkinan masuk dan berkembangnya kelompok-kelompok radikal di tengah masyarakat” Tegasnya.
Latihan Purkota merupakan simulasi latihan dalam satuan, yang bertujuan untuk membina kemampuan tempur prajurit Kodam IV/Diponegoro. Kemampuan tersebut tidak hanya dimiliki oleh pasukan khusus atau Raider, tetapi juga oleh seluruh satuan tempur di jajaran Kodam IV/Diponegoro.
Oleh sebab itu pelaksanaanya dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan prajurit.
Latihan Purkota yang berlangsung selama dua hari merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit Yonif Raider 400/BR, karena dalam pelaksanaanya kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam pembebasan sandera saat operasi sungguhan.
Materi dalam latihan meliputi operasi pembebasan tawanan , operasi raid penghancuran, operasi lawan insurjen, pertempuran jarak dekat, serbuan bus serta operasi lain diantaranya adalah evak medis luka tembak, rintangan ranjau harmonika, hingga melaksanakan evakuasi masyarakat dari sekitar tempat konflik ke tempat aman.
Diharapkan dengan latihan ini setiap prajurit mampu menghadapi segala rintangan di setiap medan latihan maupun medan yang sesungguhnya.
Latihan disaksikan juga oleh Danrindam Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat, para Kabalak, Kasrem 074/Wrt Letkol Inf Ali Akhwan, SE., Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Muchlis Gasim, S.H., M. Si., seluruh Dansat jajaran Kodam IV/Diponegoro serta Forkopimda Kab. Karanganyar. (*)/Pendam IV/Diponegoro