Yayasan Bali Bersama Bisa Ungkap Permasalahan Gangguan Mental yang Terus Meningkat

oleh
Ketua Yayasan Bali Bersama Bisa (BBB) I Wayan Sunya Antara atau Bimbim bersama aktifis yayasan - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Potensi gangguan mental bisa terjadi kepada siapa saja. Yayasan Bali Bersama Bisa (BBB) mengungkap tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan gangguan kejiwaan.

Penasihat Yayasan Bali Bersama Bisa dr. I Gusti Rai Wiguna SpKJ menjelaskan, gangguan mental bisa dialami oleh siapapun, mulai usia balita, remaja, dewasa hingga lansia.

Dalam periode Oktober 2023 hingga April 2024, Yayasan Bali Bersama Bisa mencatat jumlah klien yang melakukan konseling psikologis meningkat dari waktu ke waktu.

“Gangguan kesehatan mental ini tidak mengenal batasan usia, yang datang dan mendapatkan pelayanan dari kami lebih dominan usia dewasa, 21 tahun ke atas,” kata Rai Wiguna melalui saluran daring, Sabtu, 20 April 2024.

Menurut Rai Wiguna, faktor pemicu yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan mental sangat kompleks. Dalam fase tertentu, seseorang bisa berada dalam situasi yang membutuhkan dukungan.

Ia mencontohkan, ketika anak mulai bersekolah, atau berada dalam pergaulan baru seperti dari kuliah hingga menjalani kehidupan pernikahan, mereka perlu beradaptasi.

“Jika tidak ada kontrol diri sangat berisiko mengalami gangguan kesehatan mental, dan itu harus ada dukungan dari lingkungan sekitar,” jelasnya.

Sejak berdiri di tahun 2021, Yayasan Bali Bersama Bisa membuka ruang untuk masyarakat yang membutuhkan pendampingan terkait gangguan kesehatan mental.

Ketua Yayasan I Wayan Sunya Antara atau akrab disapa Bimbim mengatakan, Bali Bersama Bisa merupakan komunitas dari penggabungan 10 lembaga swadaya masyarakat yang ada di Bali.

Yayasan Bali Bersama Bisa membuka akses layanan perawatan kesehatan mental lebih mudah dan aman untuk semua orang.

“Kami menyediakan tempat aman untuk bercerita terkait kesulitan yang dialami. Kalau di luar mereka sulit menemukan tempat aman, di sini kami akan mendengarkan keluhan tanpa memberikan stigma,” kata Bimbim.

Dalam program konseling psikologis Yayasan Bali Bersama Bisa memberikan penanganan untuk 4 klien di bulan Oktober dan November, 6 klien di bulan Desember 2023.

Di bulan Januari 2024 sebanyak 6 klien, Februari 25 klien, Maret 82 klien, dan April terdapat 200 klien dan masih terus berlanjut.

“Selain itu, kami memberikan penanganan rawat jalan selama 28 hari,” jelas Bimbim. (Way)