Workshop Tracer Study SMK Kesehatan Purworejo Bareng Dinperintransnaker



KORANJURI.COM – Bekerjasama dengan Dinperintransnaker Kabupaten Purworejo, SMK Kesehatan Purworejo mengadakan Workshop Tracer Study, Sabtu (29/10/2022), yang diikuti 22 alumni.
Menghadirkan dua narasumber,
Veny Yudha Apriyani, S.ST, M.H., Kabid Tenaga kerja dan Transmigrasi dari Dinperintransnaker dan Kepala SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, Agus Setya Ardiyanto, A.Md., workshop dibuka oleh Waka Kurikulum Setiawan Adi Nugroho, S.Pd, Gr., dan juga dihadiri pengurus Ikatan Alumni SMK Kesehatan Purworejo.
Melalui Tracer Study atau penelurusan lulusan ini, menurut Setiawan, diharapkan nanti lulusan dari SMK Kesehatan Purworejo dapat terserap di dunia industri.
“Tracer Study menjadi masukan tersendiri bagi sekolah karena bisa melihat angka keterserapan lulusan di dunia industri,” ujar Setiawan saat membuka workshop.
Selama ini, kata Setiawan, Tracer Study belum dilakukan. Penelurusan hanya dilakukan dengan melapor ke BKK (Bursa Kerja Khusus). Tapi itu tidak berkala.
Tapi sekarang dengan memanfaatkan aplikasi Tracer Study, bisa dilihat sinkronisasi jurusan dengan perusahaan/tempat kerjanya, gajinya berapa, ada kendala atau tidak di pelaksanaan industrinya itu, sesuai tidak dengan yang diajarkan di sekolah. Juga ada tanggapan dari alumni, mereka bekerja atau kuliah sinkron tidak.
“Harapannya kedepan pendataan terhadap lulusan bisa terdata dengan baik dan menjadi bahan evaluasi sekolah untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan,” kata Setiawan.
Veny Yudha Apriyani pada kesempatan tersebut mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama, berpartisipasi secara aktif dan antusias mengisi berbagai instrumen yang disiapkan, serta mengajak seluruh relasi yang relevan untuk ikut berpartisipasi dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten melalui program workshop Tracer Study SMK Kesehatan Purworejo.
Tracer study, jelas Veny, merupakan bagian penting dalam proses penjaminan mutu pendidikan vokasi sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 mengenai Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, serta menjadi perangkat utama untuk mengukur hasil kerja pendidikan vokasi, yaitu kebekerjaan lulusan pendidikan vokasi.
Tracer study juga mengungkap persepsi dunia kerja sebagai mitra pendidikan vokasi yang memberikan umpan balik untuk perbaikan pendidikan vokasi. Hasil tracer study sangat penting sebagai bahan penyusunan kebijakan dan perencanaan program untuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi.
“Dalam hal ini menumbuhkan minàt, motivasi, budaya kerja, dan informasi kaitannya hubungan industrial kepada alumni sangat diperlukan.
Kedepan sinergitas program penempatan kerja antara Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja dengan Dunia Pendidikan lebih di prioritaskan guna menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Purworejo,” ujar Veny.
Agus Setya Ardiyanto menyebut, Tracer Study atau penelurusan lulusan dilakukan untuk mengetahui keterserapan lulusan pendidikan vokasi ke dunia kerja atau melanjutkan, mendapatkan informasi umpan balik dari alumni untuk meningkatkan kualitas program Pendidikan dan pelatihan vokasi.
Juga mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan dan dunia industri pada level lokal dan nasional, mendapatkan informasi kompetensi (hard skill dan soft skill) yang dibutuhkan industri lokal dan nasional, serta untuk memetakan kinerja satuan Pendidikan vokasi dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Sasaran Tracer Study 2022, seluruh Lulusan SMK TA 2020/2021, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dan seluruh SMK,” jelas Agus
Mengapa harus mengisi Tracer Study? Menurut Agus, karena setiap lulusan SMK berperan besar memberi masukan yang berharga bagi peningkatan kualitas Pendidikan vokasi di Indonesia.
Informasi setiap SMK menjadi bahan evaluasi pemerintah untuk mengoptimalkan perencanaan layanan Pendidikan vokasi, serta pengembangan kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Setiap DUDI berperan besar memberikan feedback bagi peningkatan kualitas Pendidikan vokasi di Indonesia untuk menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan DUDI,” ujar Agus di hadapan para alumni SMK Kesehatan Purworejo. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS