KORANJURI.COM – Wisuda ke-43 atau pelepasan mahasiswa untuk pendidikan terakhir IKIP PGRI Bali digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Kampus keguruan itu tahun 2020 ini telah bertransformasi menjadi Universitas Mahadewa Indonesia.
“Posisi saya disini masih sebagai rektor IKIP PGRI Bali. Karena ini menjadi wisuda untuk mahasiswa angkatan terakhir. Ijasahnya nanti tetap IKIP PGRI Bali,” kata Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., Rabu, 26 Agustus 2020.
Ada 516 wisudawan yang dilepas dan seremonial dibagi menjadi dua kali shift. Tahap pertama digelar pagi hari, dan wisuda kedua dilakukan pukul 14.00 sore. Dua sesi itu dilakukan sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan.
Rektor mengatakan, wisuda dan tamatan kali ini menjadi momen yang berat. Mengingat, dilakukan dalam kondisi pandemi covid-19. Disamping itu, lulusan juga harus dihadapkan pada pilihan bahwa banyak bidang pekerjaan yang terdampak pandemi hingga pemutusan hubungan kerja.
Kondisi itu juga menjadi pesan Made Suarta kepada alumni terakhir IKIP PGRI Bali. Pihaknya menegaskan tidak ada pilihan kecuali mengembangkan kemampuan untuk memilih bidang enterpreuner atau berwiraswasta.
“Ini ujian bagi mahasiswa untuk mengeksploitasi diri, jangan berpikir cari kerjaan dan melamar jadi pegawai negeri, ketika satu pintu tertutup masih ada pintu lain terbuka. Kalau kita berbuat, disitu harapan selalu ada,” kata Made Suarta.
“Ini situasi tersulit sepanjang hidup wisudawan. Di satu sisi lulus, tapi di sisi lain hampir tidak ada peluang pekerjaan di luar sana. Jadi pilihannya hanya menciptakan lapangan pekerjaan,” tambah Rektor.
Sementara, Ketua YPLP IKIP PGRI Bali, Drs. IGB Artanegara, SH., MH., M.Pd., menambahkan, wisuda pamungkas mahasiswa IKIP PGRI Bali ini, sekaligus menjadi babak baru dalam mengawali kehidupan kampus menjadi universitas.
Ada 2 program studi yang akan ditambahkan. Sehingga potensi yang ada di kampus harus dioptimalkan agar Universitas Mahadewa Indonesia cepat dikenal masyarakat.
“Kita harus melakukan rebranding dengan cepat, agar pencapaian yang sudah dilakukan IKIP PGRI, juga dicapai oleh Universitas Mahadewa Indonesia. Tentunya pencapaian yang meningkat,” kata Artanegara.
Universitas Mahadewa Indonesia merupakan penggabungan dari IKIP PGRI Bali dan STIMIK Denpasar. SK perubahan bentuk diterima Yayasan YPLP IKIP PGRI Bali pada 30 Juni 2020.
“Tahun depan pelaksanaan wisuda menjadi wisuda pertama dibawah payung hukum Universitas Mahadewa Indonesia,” kata Artanegara. (Way)