Warnai HUT Kemerdekaan Desa Popongan Gelar Ruqyah Massal

oleh
Suasana ruqyah massal yang berlangsung di aula balai desa Popongan, Banyuurip, Sabtu (18/8), oleh Jam'iyyah Ruqyah Aswaja cabang Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sekitar seratus orang, mengikuti Ruqyah Massal, yang dilaksanakan di aula balai desa Popongan, Banyuurip, Purworejo, Sabtu (18/8). Ruqyah dilakukan tim Jam’iyyah Ruqyah Aswaja, yang diketuai Kyai Adro’i.

Kegiatan ruqyah massal ini, merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 73, yang dilaksanakan warga Desa Popongan. Dalam hal ini pihak panitia bekerjasama dengan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja cabang Purworejo.

“Ini sebagai bentuk kegiatan sosial, untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke 73,” ujar Miftachuzzaman, Kepala Desa Popongan, Sabtu (18/8).

Dijelaskan oleh Miftach, demikian kepala desa Popongan ini akrab disapa, bahwa tujuan dari ruqyah itu sendiri, untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit, baik medis maupun non medis. Pesertanyapun, tidak hanya warga Popongan. Tapi sebagian berasal dari luar desa.

Menurut Miftach, bahwa penyakit yang medis pun, asal muasalnya bisa karena non medis. Hal itu bisa karena kemasukan/ketempelan makhluk halus, yang jika dibiarkan terlalu lama, akan menjadi penyakit medis.

“Cara mendeteksinya juga mudah. Jika ada penyakit/keluhan sudah diperiksakan ke medis tak kunjung sembuh, hal itu bisa disebabkan karena non medis,” terang Miftach.

Dengan bacaan ayat-ayat suci Al Quran, wirid, dan sholawat, yang dipandu tim Jam’iyyah Ruqyah Aswaja, para peserta mengikuti setiap instruksi yang diberikan. Kurang lebih 2 jam, ruqyah massal berlangsung. Sebagian peserta mengalami muntah-muntah, dan ada beberapa diantaranya yang berteriak-teriak seperti orang kesurupan.

Menurut Miftach, hal tersebut terjadi, karena efek dari doa-doa yang dibacakan. Itu sebagai pertanda, bahwa penyakit/keluhan yang dialami peserta ruqyah, sudah keluar. Kalaupun ada yang berteriak-teriak histeris, hal itu bisa disebabkan, makhluk halus (gaib) yang berada di dalam tubuh peserta enggan keluar.

“Saat itu, makhluk halus yang enggan keluar tadi bisa diajak berkomunikasi, dan ditanya asal-usulnya,” kata Miftach.

Lebih jauh Miftach mengungkapkan, bahwa dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 73, panitia melaksanakan serangkaian kegiatan. Ada sepak bola, senam Mahmud (mamah muda), senam lansia, senam aerobik, ruqyah massal, malam tasyakuran, pentas seni, dan diakhiri dengan karnaval. (Jon)

KORANJURI.com di Google News