KORANJURI.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa tersanjung mengenakan baju adat Bali. Di Bali, dalam pandangan Jusuf Kalla, agama dan budaya dijalankan dengan baik.
“Saya diberikan baju yang bagus, malam ini, saya bisa dipanggil Made Yusuf karena saya anak kedua,” ujar Wapres berkelakar saat membuka sambutan Dharma Santi Nasional 2019 di Panggung Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Sabtu, 6 April 2019.
Darma Santi Nasional 2019 mengambil tema ‘Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019’. Bertepatan dengan tahun politik, tema yang diangkat menurut Wapres, selaras dengan makna Nyepi.
Menurutnya, manusia penuh dengan kesalahan sekaligus kebaikan. Catur Brata Penyepian menjadi ajang refleksi diri sekaligus waktu untuk mengevaluasi menjadi lebih baik lagi.
“Dalam rangka pemilu, kita harapkan semua berpartisipasi dalam penyucian diri untuk menjadi bangsa dengan tujuan yang sama, makmur dan adil,” jelas Wapres.
Ditambahkan, Indonesia penuh keberagamaan. Perbedaan menjadi warna yang indah di negeri dengan 17 ribu pulau ini. Perbedaan pandangan, dikatakan Wapres, menjadi hal biasa.
“Meski dalam menyambut pemilu ini ada riak-riak tapi tetap memiliki tujuan yang sama yakni, mengevaluasi pemimpin. Kinerja yang sudah baik perlu dipertahankan, yang belum harus disempurnakan lagi,” jelasnya.
Dharma Santi Nasional 2019 dihadiri oleh lebih dari seribu undangan dan dipusatkan di Bali. (Way)