KORANJURI.COM – Saat Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati berjalan menuju ruang debat, Koster menyapa ramah pendukung kandidat rival di Pilgub Bali. Sejumlah kerumunan yang rata-rata kaum perempuan dan ibu, tanpa canggung justru mengajak Koster untuk berswafoto.
Kontestasi politik di Bali tetap tak merubah karakter Koster yang membumi dan bersahaja. Keramahan pria asal Buleleng itu jadi karakter I Wayan Koster.
Saat diwawancara sejumlah wartawan pun, Koster berharap melalui pemaparan visi, misi dan program kerja dapat dijadikan pedoman agar masyarakat menentukan pilihannya untuk Bali yang lebih baik ke depan.
“Mudah-mudahan dengan debat ini masyarakat Bali sudah bisa menilai siapa yang pantas memimpin Bali ke depan agar Bali bisa dibangun dalam satu kesatuan wilayah secara terintegrasi yang bertujuan pada pembangunan Bali yang lebih baik,” kata Koster.
Ia mengaku tak ada persiapan khusus dalam menghadapi debat kandidat.
“Tidak ada persiapan khusus, yang pasti kami sudah siap,” papar dia. Ia meminta kepada masyarakat yang menghadiri debat kandidat agar tertib dan berjalan sesuai aturan KPU.
“Kami imbau kepada pendukung agar tertib, disiplin sesuai aturan KPU,” ajak dia.
Wayan Koster bersama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengusung visi, misi dan program kerja yang dibalut dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ada lima program prioritas di antaranya pertama, sandang, pangan, papan.
Kedua, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Ketiga, pendidikan dan kesehatan. Keempat, adat, agama, blseni, tradisi dan budaya. Kelima, pariwisata. (*)