KORANJURI.COM – Konsep bela negara sudah bukan lagi angkat senjata seperti di masa pergerakan fisik lampau. Tantangan bela negara di era globalisasi lebih kompleks diterjemahkan dalam banyak hal.
Hal itu dikatakan Wagub Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat menjadi inspektur pada apel Bela Negara di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Kamis, 19 Desember 2019.
“Semisal akhir-akhir ini banyak pemberitaan terutama dari luar negeri tentang kondisi alam Bali yang kurang bersih dan banyak sampah, mari kita bersihkan bersama dan ekspose tentang keindahan alam Bali.” kata Cok Ace.
Dalam konteks global, kabar negatif yang beredar di dunia luar tentang wilayah maupun kondisi bangsa, selayaknya mendapatkan pembelaan dari setiap individu.
“Jika yang terjadi seperti itu, sudah tugas masyarakat Bali untuk mengubah citra buruk yang disematkan, terutama tentang masalah lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, melalui semangat Bela Negara, Wagub Cok Ace juga mengajak anak muda untuk tidak menyebarkan berita fitnah atau hoaks, terutama yang menyangkut tentang pemerintahan. Tanpa hoaks, program pemerintah akan berjalan dengan baik.
Dalam upacara yang turut dihadiri oleh para ASN di Lingkungan Pemprov Bali tersebut, Wagub Cok Ace juga berkesempatan membaca amanat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Achmad Jamaludin.
Dalam amanatnya, Sekjen Achmad Jamaludin menekankan meskipun akhir-akhir ini pemerintah sudah dengan serius menggarap infrastruktur untuk kemajuan bangsa, namun faktor utama sebuah kemajuan bangsa tetaplah SDM yang unggul dan mempunyai sikap bela negara.
“Karena tanpa sikap bela Negara, maka pengelolaan negeri kita yang besar dan luas dengan sumber daya alamnya yang melimpah tak akan mencapai kemakmuran masyarakat,” jelasnya dalam sambutan.
Penanaman nilai-nilai dasar bela Negara penting dilakukan secara terus-menerus kepada seluruh komponen masyarakat, tanpa memandang suku, agama dan ras. Ia juga mendorong birokrasi untuk terus mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik.
“Yang belajar mengajar teruslah meningkatkan kearifan dan pengabdian masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita. Yang mengabarkan berita, teruslah menjadi penerang informasi masyarakat secara jujur, berimbang, dan bertanggungjawab,” ujarnya demikian. (*/Way)