KORANJURI.COM – Viral terkait pengusiran relawan BPBD yang mendirikan tenda di Kantor Bappeda Kota Palu, dibantah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo mengaku telah mengkonfirmasi beberapa pihak terkait kabar tersebut.
Ternyata relawan yang yang mendirikan tenda di kantor Bappeda, bukan diusir melainkan dipindahkan ke kantor BPBD.
“Halaman kantor Bappeda akan digunakan apel ASN, jadi kita pindahkan ke kantor BPBD,” kata Sutopo mengklarifikasi hal tersebut.
Dalam video yang viral di Media Sosial, alasan pengusiran dikarenakan ada pencurian laptop di kantor Bappeda Kota Palu. Hal itu juga dibantah oleh Sutopo.
Pascagempa, menurutnya, kondisi keamanan dan ketertiban di sebagian Kota Palu terganggu. Pada H+2 kondisi keamanan dan lingkungan di Kota Palu agak rawan. Aparat polisi telah menangkap beberapa pencuri yang melakukan tindakan kriminal.
Sedangkan BPBD Provinsi Sulawesi Utara BPBD Bolsel dan BPBD Bitung berada di halaman depan Kantor Bappeda. Selain itu, juga ada beberapa relawan lainnya. Mereka mendirikan tenda di halaman kantor Bappeda dan melakukan bantuan penanganan bencana sejak H+3.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Longki Djanggola, juga membantah kabar pengusiran terhadap relawan. Pihaknya meminta Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda.
“Agar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng, karena kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak 8 Oktober 2018. Kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi karena dampak gempa belum di bersihkan dan lainnya,” jelas Longki.
“Jadi tidak ada pengusiran. Hanya pengaturan dan relokasi tempat tenda relawan saja. Adanya miss communication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah,” tambahnya. (*)