KORANJURI.COM – Tak ingin peristiwa bentrok ormas di Bali terulang, Kepolisian Resor Kota Denpasar melakukan upaya pembinaan terhadap anggota ormas yang ada di Bali. Perwakilan dari tiga ormas besar yakni, Pemuda Bali Bersatu, Laskar Bali dan Ormas Baladika dilatih untuk melakukan penanganan terhadap berbagai tindak kejahatan yang terjadi di wilayah mereka.
Kasat Binmas Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Weca mengatakan, kebanyakan anggota ormas tersebut bekerja sebagai tenaga keamanan.
“Kita berikan dengan teori dan praktek, bagaimana cara melakukan penggeledahan yang benar maupun menggunakan borgol,” jelas Nyoman Weca, Selasa, 26 Juli 2016.
Menurutnya, dengan pengarahan yang tepat diharapkan, citra anggota Ormas yang identik dengan arogansi dan sikap kasar akan berubah. Sebab dalam pembinaan itu juga diberikan materi terkait attitude atau cara bersikap sesuai etika.
Ketika mengikuti pembinaan, dikatakan Weca, peserta yang terdiri dari 35 orang itu tidak membawa panji ormas masing-masing.
“Tidak ada nama ormas disini. Semua sama, warga negara yang punya hak dan kewajiban yang sama. Kita berharap mereka bisa bersatu,” jelas Weca.
Peristiwa bentrok antar ormas di Bali selama ini kerap menjadi pemicu gangguan Kamtibmas. Puncaknya, pada Desember 2015 lalu dalam insiden bentrok Teuku Umar yang menelan 4 korban jiwa.
Meski polisi dan tokoh masyarakat di Bali sempat mengupayakan perdamaian diantara dua ormas yang bertikai, namun kesepakatan itu selalu dilanggar dan sering muncul insiden susulan.
“Kegiatan ini secara bertahap akan kita lanjutkan. Nanti akan ada lagi pembinaan dengan peserta yang berbeda,” jelas Weca
Way