KORANJURI.COM – Laboratorium Pasca Panen Peternakan Universitas Gajah Mada diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta pembelajaran peternakan.
Laboratorium itu sekaligus Rumah Potong Ayam (RPA) berteknologi moderen.
Rektor Universitas Gajah Mada, Panut Mulyono mengatakan, paradigma universitas selalu mengalami perkembangan. Jika dulu universitas merupakan agent of education yang menghasilkan manusia terdidik dan unggul, maka saat ini bergeser ke Research University.
“Yakni, penelitian yang menjadi fokus guna menunjang kegiatan pembelajaran,” jelas Panut.
Ia berharap, dengan beroperasinya laboratorium tersebut akan tumbuh plasma-plasma di masyarakat yang terkait dengan peternakan dan paska panennya. Termasuk, penyembelihan hingga pengolahan dari produk pasca panen terintegrasi.
RPA juga diharapkan semakin menumbuhkan semangat enterprenuer di kalangan mahasiswa.
Pembangunan Laboratorium pengolahan daging ayam itu menelan dana Rp 35 miliar. Luas lahan mencapai area 14.527 meter persegi. Adapun kapasitas produksi mencapai 28.000 ekor per hari atau 2.000 ekor per jam.
Disitu ada sekitar 95 orang peternak yang telah menjadi mitra. Laboratorium dan RPA juga digunakan media riset. (Anjar)