Ubah Image ‘Kumuh’ Sekolah, SMPN 26 Purworejo Ciptakan Lingkungan Asri



KORANJURI.COM – Hindari kesan ‘jembrung’, SMPN 26 Purworejo lakukan langkah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang asri, yakni, bersih, hijau, dan indah. Sehingga siapa saja yang berada di lingkungan kampus, khususnya siswa, akan merasa nyaman, baik siang atau malam
Jembrung, yang dalam istilah Jawa, berkonotasi negatif. Sesuatu yang buruk atau kotor. Yang juga memiliki arti kondisi tempat yang serba tidak teratur, tidak terurus, tidak terawat, tanaman dibiarkan tumbuh liar, dan lingkungan terkesan kumuh.
“Namun bagi kami, istilah tersebut justru menjadi cambuk pelecut/penyemangat untuk membuat lingkungan sekolah kami menjadi asri,” ujar Kepala SMPN 26 Purworejo, Kusnan Kadari, M.Pd, Sabtu (05/09/2020).
Menurut Kusnan, jika istilah jembrung itu ditujukan secara pribadi, akan sangat menyakitkan dan sulit hilang. Jembrung adalah akronim dari kata jembatan elegan menuju berkah regenerasi unggul nilai global.
“Bolehlah diibaratkan, jika input siswa dari kalangan kurang mampu secara ekonomi, keluarga broken, minim prestasi dan nilai akademik yang rendah, berkumpulnya di SMP Negeri 26 Purworejo,” ujar Kusnan mengibaratkan konotasi jembrung di sekolahnya.
Namun kondisi itu tidak menyurutkan semangat para pemangku di SMPN 26 Purworejo. Dengan jembrung, mereka bekerja tidak kenal waktu mencari berkah dari usaha untuk menghantarkan generasi unggul nilai global.
Kusnan menjelaskan, kondisi dunia yang sedang dilanda pandemi Covid-19 memberi peluang siswa untuk belajar dari rumah (BDR) atau daring, dan menjadikan sekolah tidak ada kegiatan tatap muka.
Hal ini, tentu saja berdampak pada urusan kebersihan, dan menjadi tanggung jawab guru dan tenaga kependidikan.
“Akhirnya kita setting lingkungan sekolah menjadi menarik, dengan mempercantik lorong, selasar (dooloob), juga warna tembok yang tidak hanya satu warna, tapi dibuat kombinasi warna yang menyejukkan mata. Itu kami persiapkan, demi terpenuhinya protokol kesehatan Covid-19,” ungkap Kusnan
Dengan tampilan yang terlihat beda ini, ujar Kusnan, para pemangku di sekolah telah berhasil mengubah image jembrung yang berkonotasi negatif di SMPN 26 Purworejo, menjadi lingkungan yang asri dan bersih.
“Kondisi ini menjadikan siapa saja yang berada di lingkungan sekolah, akan betah berlama-lama,” kata Kusnan.
Untuk melengkapi pembelajaran, ada penambahan sarana taman tanaman langka dan satwa langka, yang berisi bunga anggrek dan unggas. Pemeliharaan sarana tersebut dilakukan oleh guru, sebagai upaya pengalihan kejenuhan dalam kerja dan menambah imunitas tubuh.
“Lingkungan SMPN 26 Purworejo kini jauh dari kesan jembrung, dengan adanya taman anggrek yang berisi bunga-bunga anggrek beraneka warna,” pungkas Kusnan. (Jon)